medcom.id, Jakarta: Partai Demokrat tak ingin menarik urusan pencalonan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kapolri ke ranah politik. Pasalnya, tugas kepolisian berada di ranah hukum untuk menindak kejahatan.
"Kami tidak ingin menarik polisi ke dalam politik, supaya Polri menjadi lembaga yang profesional bagi masyarakat dan menindak tegas dalam penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan," kata Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono di Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Lagi pula, Ibas menilai Tito sebagai calon Kapolri yang mumpuni menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang bakal memasuki masa pensiun Juli nanti. "Kami harap siapa pun pemimpin di kepolisian yaitu Tito Karnavian, Insya Allah beliau bisa menjalani tupoksi dengan benar, menjadikan polisi berwibawa, menjalani visi misi baik jangka pendek maupun jangka panjang," ujar Ibas.
Pihaknya juga berjanji akan mengawal fit and proper test yang akan dilaksanakan oleh Komisi III pekan depan."Demokrat akan ikuti prosesnya dan dipertanyakan nanti saat fit and proper test pertanyaan beragam, intinya bagaimana calon Kapolri bisa mengemban tugas," pungkasnya.
Karier mantan Kapolda Metro Jaya ini memang terbilang cemerlang. Sebagai lulusan Akademi Kepolisian 1987, Tito menjadi personel Polri pertama di angkatan itu yang berpangkat jenderal bintang tiga.
Ia sempat diganjar kenaikan pangkat luar biasa ketika tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
Tito kembali memperpendek tangga karier ketika belum genap setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, langsung mendapat promosi menjadi Kepala Badan Nasional penanggulangan Terorisme (BNPT).
Apabila jalannya mulus menjadi pengganti Badrodin, Tito akan melompati senior-seniornya lulusan Akpol 1982-1986 yang juga merupakan jenderal bintang tiga. Ia juga akan menjadi Komjen termuda yang memimpin Korps Bhayangkara
Setidaknya, karier Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Inspektur Pengawas Umum Komjen Dwi Priyatno, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komjen Putut Eko Bayuseno, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Syafruddin, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, dan Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional Komjen Suhardi Alius akan dibalap Tito.
medcom.id, Jakarta: Partai Demokrat tak ingin menarik urusan pencalonan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kapolri ke ranah politik. Pasalnya, tugas kepolisian berada di ranah hukum untuk menindak kejahatan.
"Kami tidak ingin menarik polisi ke dalam politik, supaya Polri menjadi lembaga yang profesional bagi masyarakat dan menindak tegas dalam penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan," kata Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono di Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Lagi pula, Ibas menilai Tito sebagai calon Kapolri yang mumpuni menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang bakal memasuki masa pensiun Juli nanti. "Kami harap siapa pun pemimpin di kepolisian yaitu Tito Karnavian, Insya Allah beliau bisa menjalani tupoksi dengan benar, menjadikan polisi berwibawa, menjalani visi misi baik jangka pendek maupun jangka panjang," ujar Ibas.
Pihaknya juga berjanji akan mengawal fit and proper test yang akan dilaksanakan oleh Komisi III pekan depan."Demokrat akan ikuti prosesnya dan dipertanyakan nanti saat
fit and proper test pertanyaan beragam, intinya bagaimana calon Kapolri bisa mengemban tugas," pungkasnya.
Karier mantan Kapolda Metro Jaya ini memang terbilang cemerlang. Sebagai lulusan Akademi Kepolisian 1987, Tito menjadi personel Polri pertama di angkatan itu yang berpangkat jenderal bintang tiga.
Ia sempat diganjar kenaikan pangkat luar biasa ketika tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
Tito kembali memperpendek tangga karier ketika belum genap setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, langsung mendapat promosi menjadi Kepala Badan Nasional penanggulangan Terorisme (BNPT).
Apabila jalannya mulus menjadi pengganti Badrodin, Tito akan melompati senior-seniornya lulusan Akpol 1982-1986 yang juga merupakan jenderal bintang tiga. Ia juga akan menjadi Komjen termuda yang memimpin Korps Bhayangkara
Setidaknya, karier Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Inspektur Pengawas Umum Komjen Dwi Priyatno, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komjen Putut Eko Bayuseno, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Syafruddin, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, dan Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional Komjen Suhardi Alius akan dibalap Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(Des)