Jakarta: Presiden Joko Widodo memerintahkan menteri, kepala lembaga, dan kepada daerah menyelesaikan beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Salah satunya, pelanggaran HAM dalam beribadah atau mendirikan tempat ibadah.
"Saya minta agar aparat pemerintah pusat daerah secara aktif dan responsif untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan bijak," kata Jokowi dalam sambutan peringatan Hari HAM Internasional secara virtual di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020
Selain itu, Kepala Negara meminta jajarannya memenuhi hak mobilitas masyarakat. Hingga saat ini, banyak masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar lantaran minimnya akses.
Baca: Capaian Rencana Aksi HAM Kementerian/Lembaga 92,86%
"Pembangunan infrastruktur juga harus kita dedikasikan sebagai prasarana untuk pemenuhan HAM dengan menjamin keterjangkauan hak mobilitas, hak kesehatan, hak pangan, dan hak kebutuhan dasar yang merata termasuk bahan bakar satu harga," ujar Jokowi.
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, ini juga menginstruksikan seluruh menteri menyelesaikan stunting atau gagal tumbuh. Masalah ini menandakan masyarakat tidak mendapatkan hak untuk hidup layak.
"Pembangunan sumber daya manusia dengan memastikan penurunan kasus stunting serta keterjangkauan pendidikan yang memadai terutama di daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau terluar," tutur dia.
Di samping itu, Jokowi memberikan perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas. Pemerintah, kata dia, telah membentuk Komisi Nasional Disabilitas yang berorientasi pada pendekatan HAM.
Jokowi berterima kasih kepada Komisi Nasional (Komnas) HAM dan seluruh pegiat hak asasi. Mereka dinilai aktif meningkatkan kesadaran HAM di tengah masyarakat.
"Mari kita semuanya berperan aktif untuk menghormati hak pihak lain dan menjadi penanggung jawab atas terpenuhinya hak pihak lain. Dengan meningkatkan penghormatan perlindungan dan pemenuhan HAM, maka kita menjadi bangsa yang lebih beradab, tangguh, dan maju," kata Jokowi.
Jakarta:
Presiden Joko Widodo memerintahkan menteri, kepala lembaga, dan kepada daerah menyelesaikan beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusia (
HAM). Salah satunya, pelanggaran HAM dalam beribadah atau mendirikan tempat ibadah.
"Saya minta agar aparat pemerintah pusat daerah secara aktif dan responsif untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan bijak," kata Jokowi dalam sambutan peringatan Hari HAM Internasional secara virtual di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020
Selain itu, Kepala Negara meminta jajarannya memenuhi hak mobilitas masyarakat. Hingga saat ini, banyak masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar lantaran minimnya akses.
Baca:
Capaian Rencana Aksi HAM Kementerian/Lembaga 92,86%
"Pembangunan infrastruktur juga harus kita dedikasikan sebagai prasarana untuk pemenuhan HAM dengan menjamin keterjangkauan hak mobilitas, hak kesehatan, hak pangan, dan hak kebutuhan dasar yang merata termasuk bahan bakar satu harga," ujar Jokowi.
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961, ini juga menginstruksikan seluruh menteri menyelesaikan
stunting atau gagal tumbuh. Masalah ini menandakan masyarakat tidak mendapatkan hak untuk hidup layak.
"Pembangunan sumber daya manusia dengan memastikan penurunan kasus
stunting serta keterjangkauan pendidikan yang memadai terutama di daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau terluar," tutur dia.
Di samping itu, Jokowi memberikan perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas. Pemerintah, kata dia, telah membentuk Komisi Nasional Disabilitas yang berorientasi pada pendekatan HAM.
Jokowi berterima kasih kepada Komisi Nasional (Komnas) HAM dan seluruh pegiat hak asasi. Mereka dinilai aktif meningkatkan kesadaran HAM di tengah masyarakat.
"Mari kita semuanya berperan aktif untuk menghormati hak pihak lain dan menjadi penanggung jawab atas terpenuhinya hak pihak lain. Dengan meningkatkan penghormatan perlindungan dan pemenuhan HAM, maka kita menjadi bangsa yang lebih beradab, tangguh, dan maju," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
