Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.
Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.

Presiden: Peran Swasta Sangat Penting di ASEAN

Andhika Prasetyo • 10 November 2022 23:03
Jakarta: Meski perekonomian ASEAN tengah dalam tren positif, kewaspadaan harus tetap dikedepankan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan ancaman dari ketidakpastian global terus mengintai.
 
Saat ini, ia mengatakan pertumbuhan ekonomi ASEAN mencapai 4,9 persen dengan total produk domestik bruto (GDP) di atas USD3 triliun. Itu menjadikan kawasan sebagai ekonomi terbesar ke-5 dunia.
 
"Ini adalah hal baik, namun dalam situasi guncangan finansial tentu kita semua harus tetap waspada," ujar Jokowi saat mengikuti pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di hotel Sokha, Phnom Penh, Kamis, 10 November 2022.

Menurutnya, salah satu cara konkret yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat kemitraan dunia usaha dan pemerintah. Sektor swasta memiliki peran sangat penting dalam pembangunan kawasan.
 
Untuk jangka pendek, Presiden mendorong semua pihak memperkuat resiliensi ekonomi ASEAN. Hal itu memerlukan countermeasures dan kebijakan makroprudensial pemerintah yang adaptif untuk menstabilkan keuangan dan stimulasi pergerakan ekonomi.
 
"Sektor swasta juga harus forward looking. Artinya, cermat melihat krisis, berhati-hati, tapi bergerak cepat untuk adaptasi. Kecepatan dan ketepatan beradaptasi jadi kunci resiliensi ekonomi ASEAN," terang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
 

Baca: Jokowi Diskusikan Pertumbuhan Ekonomi dengan Presiden ADB


Adapun untuk jangka panjang, Jokowi menekankan pentingnya peningkatan daya saing ASEAN. Kuncinya, kata Jokowi, adalah inovasi.
 
"Inovasi memastikan kita kompetitif di masa depan. Ekonomi digital dan ekonomi hijau adalah masa depan ASEAN. Ekonomi digital mampu meningkatkan produktivitas dan perluas akses pasar, sementara ekonomi hijau pastikan ASEAN terus tumbuh dan berkelanjutan," jelas Kepala Negara.
 
Jokowi juga mengemukakan pentingya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi perekonomian ASEAN. Lebih 90 persen dunia usaha di kawasan adalah UMKM. Di Indonesia, angkanya mencapai 65 juta.
 
"Kemajuan UMKM sangat berdampak pada ekonomi ASEAN. Oleh karena itu, sinergi menjadi sangat krusial untuk makin diperkuat," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan