Jakarta: Wacana perombakan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tak tepat. Pasalnya, hal itu dilakukan menjelang berakhirnya kekuasaan Kepala Negara ketujuh tersebut.
"Sebenarnya reshuffle itu enggak tepat," kata pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah saat dihubungi, Selasa, 27 Desember 2022.
Dia menyampaikan sejumlah alasan reshuffle tak tepat dilakukan saat ini. Salah satunya, bakal mengganggu program yang sudah dibuat.
"Karena kan programnya jadi banyak berubah nanti kalau dikasih ke orang," ungkap dia.
Namun, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan perombakan kabinet kepada Jokowi. Sebab, hal itu merupakan hak prerogatif presiden.
Tapi, reshuffle tetap harus mengedepankan kinerja. Bukan karena alasan politik.
"Betul. Kedua juga harus memperbaiki layanan publik," ujar dia.
Jakarta: Wacana
perombakan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dinilai tak tepat. Pasalnya, hal itu dilakukan menjelang berakhirnya kekuasaan Kepala Negara ketujuh tersebut.
"Sebenarnya
reshuffle itu enggak tepat," kata pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah saat dihubungi, Selasa, 27 Desember 2022.
Dia menyampaikan sejumlah alasan
reshuffle tak tepat dilakukan saat ini. Salah satunya, bakal mengganggu program yang sudah dibuat.
"Karena kan programnya jadi banyak berubah nanti kalau dikasih ke orang," ungkap dia.
Namun, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan perombakan
kabinet kepada Jokowi. Sebab, hal itu merupakan hak prerogatif presiden.
Tapi,
reshuffle tetap harus mengedepankan kinerja. Bukan karena alasan politik.
"Betul. Kedua juga harus memperbaiki layanan publik," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)