Jakarta: Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menilai PDI Perjuangan (PDIP) tidak akan berani memberhentikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari keanggotaan partai. Kendati, anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, telah maju sebagi calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Karena peran Pak Jokowi dalam menggendong (suara) PDIP sangat penting," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 26 Oktober 2023.
Ia menyebut memecat Presiden Jokowi dan keluarganya dapat berakibat buruk bagi PDIP. Ia meyakini sura partai berlambang banteng itu dapat merosot.
"Kalau (Jokowi) dikeluarkan, suara PDIP anjlok," tuturnya.
Ia menilai Jokowi memiliki pengaruh besar bagi keberlangsungan PDIP. Hal itu terlihat dari survei pada 16-20 Oktober terhadap 2.567 responden.
"Di PDIP 23,9 persen (memilih) karena suka dengan Pak Jokowi, jadi magnet PDIP, Pak Jokowi ini kuat," kata peneliti utama Indikator Hendro Prasetyo.
Indikator membandingkan eksistensi Jokowi dengan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri terkait elektabilitas PDIP. Tercatat, hanya 2,2 persen pemilih PDIP yang suka dengan Megawati dalam survei Indikator. "Pak Jokowi asosiasinya masih di PDIP," jelasnya.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan asumsi margin of error kurang lebih 1,97 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen.
Jakarta: Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menilai PDI Perjuangan (PDIP) tidak akan berani memberhentikan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dari keanggotaan partai. Kendati, anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, telah maju sebagi calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Karena peran Pak Jokowi dalam menggendong (suara) PDIP sangat penting," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 26 Oktober 2023.
Ia menyebut memecat
Presiden Jokowi dan keluarganya dapat berakibat buruk bagi PDIP. Ia meyakini sura partai berlambang banteng itu dapat merosot.
"Kalau (Jokowi) dikeluarkan, suara PDIP anjlok," tuturnya.
Ia menilai Jokowi memiliki pengaruh besar bagi keberlangsungan PDIP. Hal itu terlihat dari survei pada 16-20 Oktober terhadap 2.567 responden.
"Di PDIP 23,9 persen (memilih) karena suka dengan Pak Jokowi, jadi magnet PDIP, Pak Jokowi ini kuat," kata peneliti utama Indikator Hendro Prasetyo.
Indikator membandingkan eksistensi Jokowi dengan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri terkait elektabilitas
PDIP. Tercatat, hanya 2,2 persen pemilih PDIP yang suka dengan Megawati dalam survei Indikator. "Pak Jokowi asosiasinya masih di PDIP," jelasnya.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan asumsi margin of error kurang lebih 1,97 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)