Banjar: Presiden Joko Widodo berharap program padat karya tunai bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di pedesaan. Peningkatan peredaran uang di desa dinilai akan membuat konsumsi dan daya beli masyarakat meningkat.
"Ini masih awal-awal. Semua yang paling banyak memang di Kementerian PU dan di Kementerian Desa. Ini baru tahap pertama jadi masih belum banyak, lalu belum di kementerian yang lain. Saya cek kemarin Kementerian BUMN juga masih baru mulai. Kemenhub juga baru mulai," kata Jokowi saat meninjau langsung kegiatan padat karya tunai di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Senin, 26 Maret 2018.
Menurut dia, program padat karya tunai memiliki banyak manfaat. Sasaran program ini ialah untuk pembangunan infrastruktur dan meningkatkan ekonomi rakyat.
"Bukan untuk infrastruktur saja tapi juga untuk banyak hal. Jadi kalau ini yang kita lihat ya di infrastruktur untuk jalan produksi dan sekali lagi, kita harapkan peredaran uang di desa semakin meningkat sehingga daya beli dan konsumsi juga semakin naik. Goalnya ke sana," ujar dia.
Baca: Padat Karya Tingkatkan Daya Beli Warga
Dalam program Padat Karya Tunai di Desa Pematang Panjang ini dilakukan peningkatan atau pengerasan jalan warga. Pembangunan ini diprioritaskan untuk jalan produksi di desa, jalan antar desa, jalan menuju ke persawahan, dan irigasi untuk sawah.
"Saya kira hal-hal yang sifatnya produktif, infrastruktur yang sifatnya produktif. Intinya kita ingin memperbaiki jalan-jalan produksi menuju ke pertanian, menuju ke desa itu menjadi lebih baik lagi," ucap dia.
Jalan yang dibangun sepanjang 398 meter dan lebar 3 meter ini menelan biaya sebesar Rp115.919.200 dan dikerjakan dengan swakelola. Pengerjaan itu diperkirakan berlangsung selama 15 hari dengan menyerap 30 tenaga kerja.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8KyvMOEN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Banjar: Presiden Joko Widodo berharap program padat karya tunai bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di pedesaan. Peningkatan peredaran uang di desa dinilai akan membuat konsumsi dan daya beli masyarakat meningkat.
"Ini masih awal-awal. Semua yang paling banyak memang di Kementerian PU dan di Kementerian Desa. Ini baru tahap pertama jadi masih belum banyak, lalu belum di kementerian yang lain. Saya cek kemarin Kementerian BUMN juga masih baru mulai. Kemenhub juga baru mulai," kata Jokowi saat meninjau langsung kegiatan padat karya tunai di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Senin, 26 Maret 2018.
Menurut dia, program padat karya tunai memiliki banyak manfaat. Sasaran program ini ialah untuk pembangunan infrastruktur dan meningkatkan ekonomi rakyat.
"Bukan untuk infrastruktur saja tapi juga untuk banyak hal. Jadi kalau ini yang kita lihat ya di infrastruktur untuk jalan produksi dan sekali lagi, kita harapkan peredaran uang di desa semakin meningkat sehingga daya beli dan konsumsi juga semakin naik. Goalnya ke sana," ujar dia.
Baca: Padat Karya Tingkatkan Daya Beli Warga
Dalam program Padat Karya Tunai di Desa Pematang Panjang ini dilakukan peningkatan atau pengerasan jalan warga. Pembangunan ini diprioritaskan untuk jalan produksi di desa, jalan antar desa, jalan menuju ke persawahan, dan irigasi untuk sawah.
"Saya kira hal-hal yang sifatnya produktif, infrastruktur yang sifatnya produktif. Intinya kita ingin memperbaiki jalan-jalan produksi menuju ke pertanian, menuju ke desa itu menjadi lebih baik lagi," ucap dia.
Jalan yang dibangun sepanjang 398 meter dan lebar 3 meter ini menelan biaya sebesar Rp115.919.200 dan dikerjakan dengan swakelola. Pengerjaan itu diperkirakan berlangsung selama 15 hari dengan menyerap 30 tenaga kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)