medcom.id, Jakarta: Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Taufiqulhadi menyebut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pantas mendampingi Joko Widodo untuk pemilihan presiden 2019. Kombinasi sipil dan militer diyakini mampu merebut simpati rakyat.
"Kombinasi sipil-militer bagus juga. Nah, salah satu dari militer itu yang harus dipertimbangkan adalah Gatot," ujar Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 5 Oktober 2017.
Puluhan tahun Indonesia dipimpin militer. Dari fakta itu, kata dia, tepat bila Jokowi menggandeng figur militer. Karir Gatot di militer pun gemilang.
Namun, Taufiqulhadi menyatakan wacana itu datang dari pribadinya. Keputusan NasDem hingga saat ini baru untuk capres, yakni Jokowi. "Sampai saat ini kami (baru) menegaskan capres adalah Jokowi," tegasnya.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Foto: MI/Atet Dwi
Taufiqulhadi tak hanya menyebut Gatot yang pantas mendampingi Jokowi di Pilpres. Ada nama Sofyan Djalil yang dianggapnya juga pantas.
Menteri Agraria dan Tata Ruang itu dinilai tokoh sipil yang merepresentasikan heterogenitas Indonesia bila disandingkan dengan Jokowi. Kombinasi Jokowi yang berasal dari Surakarta (pulau Jawa) dan Sofyan Djalil dari Aceh (pulau Sumatera) menjadi pasangan yang memiliki kebinekaan.
"Kalau memang ada pulau Jawa harusnya ada luar Jawa juga. Orang selalu melihat dalam konteks Indonesia, maka kombinasi Jawa dan luar Jawa adalah bagus dan ideal. Menurut saya, kalau pak Jokowi ingin sipil kombinasi Jawa-luar Jawa, itu yang bagus dengan Sofyan Djalil," kata dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/nbw128DK" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Taufiqulhadi menyebut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pantas mendampingi Joko Widodo untuk pemilihan presiden 2019. Kombinasi sipil dan militer diyakini mampu merebut simpati rakyat.
"Kombinasi sipil-militer bagus juga. Nah, salah satu dari militer itu yang harus dipertimbangkan adalah Gatot," ujar Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 5 Oktober 2017.
Puluhan tahun Indonesia dipimpin militer. Dari fakta itu, kata dia, tepat bila Jokowi menggandeng figur militer. Karir Gatot di militer pun gemilang.
Namun, Taufiqulhadi menyatakan wacana itu datang dari pribadinya. Keputusan NasDem hingga saat ini baru untuk capres, yakni Jokowi. "Sampai saat ini kami (baru) menegaskan capres adalah Jokowi," tegasnya.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Foto: MI/Atet Dwi
Taufiqulhadi tak hanya menyebut Gatot yang pantas mendampingi Jokowi di Pilpres. Ada nama Sofyan Djalil yang dianggapnya juga pantas.
Menteri Agraria dan Tata Ruang itu dinilai tokoh sipil yang merepresentasikan heterogenitas Indonesia bila disandingkan dengan Jokowi. Kombinasi Jokowi yang berasal dari Surakarta (pulau Jawa) dan Sofyan Djalil dari Aceh (pulau Sumatera) menjadi pasangan yang memiliki kebinekaan.
"Kalau memang ada pulau Jawa harusnya ada luar Jawa juga. Orang selalu melihat dalam konteks Indonesia, maka kombinasi Jawa dan luar Jawa adalah bagus dan ideal. Menurut saya, kalau pak Jokowi ingin sipil kombinasi Jawa-luar Jawa, itu yang bagus dengan Sofyan Djalil," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)