Jakarta: Kritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap tidak hanya ditujukan pada sektor kesehatan dan perekonomian. Kekesalan Presiden dinilai juga dianggap menyasar sektor pendidikan.
"Apalagi kalau bicara program unggulan Pak Jokowi periode ini kan SDM (sumber daya manusia) unggul dan pendidikan merupakan bagian SDM unggul," kata Pengamat dan Praktisi Pendidikan Abad 21 Indra Charismiadji kepada Medcom.id, Jumat, 3 Juli 2020.
Indra mempertanyakan realisasi program yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Menurutnya, belum ada program yang terealisasi dan langsung dirasakan perbedaannya..
Dia mengkritik beberapa program yang telah dijalankan Nadiem. Di antaranya Program Merdeka Belajar 1 dan 2.
"Itu kan terkesan sepotong-sepotong, tidak terintegrasi. Padahal pendidikan itu seharusnya holistik," sebut dia.
Selain itu, Nadiem juga menjanjikan membuat cetak biru pendidikan Indonesia. Namun, wacana tersebut tak hal itu belum terwujud sampai sekarang.
Nadiem juga dianggap belum mengeluarkan terobosan khusus selama pandemi virus korona. Padahal, pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak.
Dia menyebutkan, sektor pendidikan tengah menunggu terobosan dari Nadiem. Terutama digitalisasi proses belajar mengajar di tengah pandemi virus korona.
"Malah yang diurusi zona hijau. Itu kan cuma sebagian kecil. Tapi yang masih belum zona hijau enggak dipandu bagaimana pelaksanaannya. Malah dibiarkan begitu aja," ujar dia.
Namun, dia enggan menyebut Nadiem layak di-reshuffle karena belum mampu merealisasikan program kerjanya. Keputusan politik tersebut ada di tangan Kepala Negara.
"Reshuffle itu terserah presiden," kata dia.
Jakarta: Kritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap tidak hanya ditujukan pada sektor kesehatan dan perekonomian. Kekesalan Presiden dinilai juga dianggap menyasar sektor pendidikan.
"Apalagi kalau bicara program unggulan Pak Jokowi periode ini kan SDM (sumber daya manusia) unggul dan pendidikan merupakan bagian SDM unggul," kata Pengamat dan Praktisi Pendidikan Abad 21 Indra Charismiadji kepada
Medcom.id, Jumat, 3 Juli 2020.
Indra mempertanyakan realisasi program yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Menurutnya, belum ada program yang terealisasi dan langsung dirasakan perbedaannya..
Dia mengkritik beberapa program yang telah dijalankan Nadiem. Di antaranya Program Merdeka Belajar 1 dan 2.
"Itu kan terkesan sepotong-sepotong, tidak terintegrasi. Padahal pendidikan itu seharusnya holistik," sebut dia.
Selain itu, Nadiem juga menjanjikan membuat cetak biru pendidikan Indonesia. Namun, wacana tersebut tak hal itu belum terwujud sampai sekarang.
Nadiem juga dianggap belum mengeluarkan terobosan khusus selama pandemi virus korona. Padahal, pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak.
Dia menyebutkan, sektor pendidikan tengah menunggu terobosan dari Nadiem. Terutama digitalisasi proses belajar mengajar di tengah pandemi virus korona.
"Malah yang diurusi zona hijau. Itu kan cuma sebagian kecil. Tapi yang masih belum zona hijau enggak dipandu bagaimana pelaksanaannya. Malah dibiarkan begitu aja," ujar dia.
Namun, dia enggan menyebut Nadiem layak di-
reshuffle karena belum mampu merealisasikan program kerjanya. Keputusan politik tersebut ada di tangan Kepala Negara.
"
Reshuffle itu terserah presiden," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)