Jakarta: Terpilihnya kembali Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dinilai berdampak pada Pemilu 2024. Gaya kepemimpinan Prabowo disebut mudah ditebak.
“Sebenarnya harus ada terobosan dan inovasi baru. Kalau ketua umumnya baru pasti publik dan lawan politik sulit menebak,” kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada Medcom.id, Senin, 10 Agustus 2020.
Jerry menilai Gerindra masih mengandalkan kepemimpinan tunggal. Artinya, Gerindra belum berhasil menciptakan generasi penerus.
Jerry membandingkan dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY telah melepaskan jabatannya kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Rencana Prabowo mungkin mengendalikan Gerindra di Pilpres 2024. Tapi secara personal branding tak secemerlang seperti 2019,” ujar dia.
Gerindra, kata Jerry, sedianya memiliki calon pemimpin mumpuni. Mulai dari Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, hingga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
“Dengan kurang gebrakan maka otomatis membuat kredibilitasnya menurun,” tutur Jerry.
(Baca: Prabowo Ultimatum Kader Gerindra)
Jerry mengatakan perlu regenerasi kepemimpinan dalam partai politik. Dia menyebut salah satu indikator pemimpin yang baik adalah mampu melahirkan pemimpin baru.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali menduduki jabatan ketua umum (ketum) dan ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Ini berdasarkan Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra 2020.
"Hari saya diberikan mandat kembali untuk memimpin ketua dewan pembina sekaligus ketum pimpinan pusat Partai Gerindra pada periode akan datang," kata Prabowo dalam konferensi pers KLB Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Prabowo memang digadang-gadang kembali menjabat sebagai ketum dan ketua dewan pembina Gerindra. Prediksi ini diperkuat hasil rapat pimpinan daerah (Rapimda) Gerinda. Mayoritas DPD merekomendasikan Prabowo Subianto kembali menjadi ketua umum.
"Sementara itu dari hasil rapat pimpinan daerah yang kami monitor, belum mengeluarkan nama selain Prabowo Subianto," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020.
Jakarta: Terpilihnya kembali Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dinilai berdampak pada Pemilu 2024. Gaya kepemimpinan Prabowo disebut mudah ditebak.
“Sebenarnya harus ada terobosan dan inovasi baru. Kalau ketua umumnya baru pasti publik dan lawan politik sulit menebak,” kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada
Medcom.id, Senin, 10 Agustus 2020.
Jerry menilai Gerindra masih mengandalkan kepemimpinan tunggal. Artinya, Gerindra belum berhasil menciptakan generasi penerus.
Jerry membandingkan dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY telah melepaskan jabatannya kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Rencana Prabowo mungkin mengendalikan Gerindra di Pilpres 2024. Tapi secara personal branding tak secemerlang seperti 2019,” ujar dia.
Gerindra, kata Jerry, sedianya memiliki calon pemimpin mumpuni. Mulai dari Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, hingga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
“Dengan kurang gebrakan maka otomatis membuat kredibilitasnya menurun,” tutur Jerry.
(Baca:
Prabowo Ultimatum Kader Gerindra)
Jerry mengatakan perlu regenerasi kepemimpinan dalam partai politik. Dia menyebut salah satu indikator pemimpin yang baik adalah mampu melahirkan pemimpin baru.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali menduduki jabatan ketua umum (ketum) dan ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Ini berdasarkan Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra 2020.
"Hari saya diberikan mandat kembali untuk memimpin ketua dewan pembina sekaligus ketum pimpinan pusat Partai Gerindra pada periode akan datang," kata Prabowo dalam konferensi pers KLB Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Prabowo memang digadang-gadang kembali menjabat sebagai ketum dan ketua dewan pembina Gerindra. Prediksi ini diperkuat hasil rapat pimpinan daerah (Rapimda) Gerinda. Mayoritas DPD merekomendasikan Prabowo Subianto kembali menjadi ketua umum.
"Sementara itu dari hasil rapat pimpinan daerah yang kami monitor, belum mengeluarkan nama selain Prabowo Subianto," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)