Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

BSSN: Dibutuhkan 18 Ribu Personel SDM untuk Keamanan Siber

Indriyani Astuti • 18 September 2022 10:18
Jakarta: Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) merespons mengenai kesiapan talenta Indonesia dan infrastruktur dalam penguatan keamanan siber. BSSN tengah melakukan pembangunan dan pengembangan kekuatan sumber daya manusia Indonesia melalui perumusan Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber.
 
"Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber telah dilaunching pada 12 Desember 2019 dan berisi beragam profesi dengan kemampuan dan keterampilan spesifik untuk mengampu seluruh spektrum pengamanan ranah siber," kata kata juru bicara BSSN Ariandi Putra melalui keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Minggu, 18 September 2022.
 
Peta okupasi nasional keamanan siber, kata Ariandi, berguna untuk memetakan berbagai profesi berbasis keahlian terkait keamanan siber berdasarkan standar kompetensi, kualifikasi, dan level kompetensi nasional. Berdasarkan analisis BSSN, kebutuhan SDM keamanan siber di seluruh instansi kementerian/lembaga mencapai 8.250 orang.

Sedangkan kebutuhan SDM keamanan siber di sektor industri mencapai 9.804 orang. Sehingga, total kebutuhan personil SDM keamanan siber mencapai 18.054 orang.
 
"BSSN secara khusus juga membentuk SDM keamanan siber melalui Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)," kata dia.
 

Baca: Bantu Bjorka, Pemuda Madiun Unggah 3 Tulisan Ini di Telegram


Politeknik SSN, kata dia, memiliki 3 (tiga) program studi, yaitu rekayasa keamanan siber, rekayasa kriptografi, dan rekayasa perangkat keras kriptografi yang setiap tahunnya meluluskan 100 orang sarjana terapan di bidang keamanan siber.
 
Dalam hal pengembangan kapasitas SDM, Ariandi mengatakan BSSN melalui Pusat Pengembangan SDM Keamanan Siber dan Sandi menyelenggarakan program Training of Trainer (ToT) yang dilengkapi dengan Simulator Smart City dan Cyber Security Online Simulation Platform (CSOSP).
 
"Smart City dan CSOSP menyediakan sarana pendukung kegiatan peningkatan kompetensi SDM keamanan siber dalam hal proses tanggap insiden siber dalam bentuk platform laboratorium simulasi," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan