medcom.id, Jakarta: Pengamat LIPI Adriana Elisabeth mengatakan Indonesia belum termasuk sebagai negara besar, sama seperti Tiongkok. Meski belum menjadi negara yang kuat secara ekonomi, politik atau militer, namun Indonesia semakin dilirik dunia Internasional dengan pengalamannnya.
Namun, menurut Adriana dari sisi politik Internasional Indonesia sangat dinanti oleh dunia. Terutama setelah diadakannya Konferensi Asia Afrika. Indonesia lambat laun kembali diperhitungkan.
"Kepemimpinan Indonesia sangat ditunggu. Dalam level Asia Afrika, saya pikir kita punya potensi itu," ulas Adriana, Sabtu (25/4/2015).
Indonesia masih berpeluang untuk bertanding berkancah di dunia internasional. Selain memiliki pengalaman demokrasi yang baik, Indonesia juga pernah menjadi mediator beberapa konflik di Asia Tenggara. Contohnya membantu transisi politik di Myanmar.
"Ada juga tim Indonesia yang diundang oleh Mesir untuk sharing bagaimana demokrasi bisa terus dipertahankan di Indonesia. Itu kita bisa share dengan negara-negara Asia Afrika," ujar dia.
Terlebih mengenai permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM). Secara institusional, Indonesia memiliki lembaga HAM yang lengkap, dan secara konstitusional perspektif Indonesia mengenai HAM sangatlah kuat.
"Jadi dari icon itu kita punya modal untuk bisa dibagikan, tapi enggak dalam artian menggurui," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Pengamat LIPI Adriana Elisabeth mengatakan Indonesia belum termasuk sebagai negara besar, sama seperti Tiongkok. Meski belum menjadi negara yang kuat secara ekonomi, politik atau militer, namun Indonesia semakin dilirik dunia Internasional dengan pengalamannnya.
Namun, menurut Adriana dari sisi politik Internasional Indonesia sangat dinanti oleh dunia. Terutama setelah diadakannya Konferensi Asia Afrika. Indonesia lambat laun kembali diperhitungkan.
"Kepemimpinan Indonesia sangat ditunggu. Dalam level Asia Afrika, saya pikir kita punya potensi itu," ulas Adriana, Sabtu (25/4/2015).
Indonesia masih berpeluang untuk bertanding berkancah di dunia internasional. Selain memiliki pengalaman demokrasi yang baik, Indonesia juga pernah menjadi mediator beberapa konflik di Asia Tenggara. Contohnya membantu transisi politik di Myanmar.
"Ada juga tim Indonesia yang diundang oleh Mesir untuk sharing bagaimana demokrasi bisa terus dipertahankan di Indonesia. Itu kita bisa share dengan negara-negara Asia Afrika," ujar dia.
Terlebih mengenai permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM). Secara institusional, Indonesia memiliki lembaga HAM yang lengkap, dan secara konstitusional perspektif Indonesia mengenai HAM sangatlah kuat.
"Jadi dari icon itu kita punya modal untuk bisa dibagikan, tapi enggak dalam artian menggurui," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)