Penghinaan itu berpotensi besar memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia. Jokowi mengkritik dalih kebebasan berekspresi yang mendasari sikap itu.
"Jangan sampai kebebasan berekspersi mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Jokowi, sikap itu tidak dapat dibenarkan. Dia meminta Macron menghentikan hal tersebut.
Baca: Jokowi Ajak Muslim Tiru Nabi Muhammad yang Peduli Sekitar
Ia juga meminta Macron menarik ucapannya yang mengaitkan Islam dengan terorisme. Jokowi menganggap pengaitan itu salah besar, sebab tak ada relevansi antara keduanya.
"Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," tegas Presiden Jokowi.
Sebagai salah satu negara multikultural terbesar, Indonesia mengajak masyarakat dunia untuk mengedepankan kesatuan dan toleransi beragama. Kedua hal itu penting demi membangun dunia yang lebih baik di masa depan.
(ADN)