Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G Plate, mendorong isu kedaulatan dan transformasi digital di tengah pandemi virus korona (covid-19). Menurut dia, hal tersebut penting diperhatikan oleh negara-negara di ASEAN.
"Isu kedaulatan data dan transformasi digital menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia dalam berbagai forum internasional, termasuk pada forum ini," kata Johnny saat berpidato secara virtual di Opening Ceremony of ASEAN – China Year of Digital Economy Cooperation, Jumat, 12 Juni 2020.
Johnny mengatakan Indonesia sedang menggarap tiga isu utama. Yakni, pentingnya memastikan regulasi mendukung upaya percepatan transformasi digital, terutama terkait kedaulatan data.
Isu lain adalah mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital termasuk peningkatan kualitas layanan internet. Serta menjaga produktivitas masyarakat melalui pengembangan talenta dan UMKM/UMi digital.
Baca: Menkominfo Ingin DPR Kebut Bahas RUU Perlindungan Data Pribadi
Johnny juga menegaskan keinginan Indonesia mendorong isu kedaulatan data ini. Keseriusan Indonesia dibuktikan dengan Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi.
"Fokus utama RUU ini adalah kedaulatan dan keamanan, hak pemilik data, serta penggunaan dan pertukaran data," ujar Johnny.
Tak hanya di dalam negeri, di luar negeri pun Indonesia serius dan konsisten. Misalnya mendorong mekanisme pertukaran data lintas negara dengan prinsip keabsahan, keadilan, transparansi, serta resiprositas. Salah satunya ada di forum ASEAN- Tiongkok.
"Maupun forum G20 Digital Economy Task Force (DETF) 2020 yang juga sedang berlangsung beberapa hari terakhir ini," tutur Johnny.
Johnny juga menekankan kerja sama dalam bidang infrastruktur. Keseriusan Indonesia dibuktikan dengan upaya pemerataan internet melalui jaringan tulang punggung, microwave link, satelit komersial, maupun base transceiver stations (BTS) di seluruh penjuru negeri.
Indonesia akan mengusahakan perbaikan pelayanan internet selama pandemi berlangsung. Hal ini perlu dilakukan lantaran infrastruktur digital saat ini sangat penting untuk menopang aktivitas ekonomi sosial masyarakat.
"Untuk itulah akselerasi dalam pembangunan infrastruktur baik di middle-mile maupun last-mile menjadi prioritas pemerintah Indonesia saat ini," tutur Johnny.
Kolaborasi infrastruktur digital antarnegara ASEAN dan Tiongkok sangatlah penting di bidang ekonomi dan talenta sangat krusial saat ini. Produktivitas masyarakat di seluruh dunia selama pandemi sangat membutuhkan infrastruktur digital.
Indonesia juga akan sangat terbuka untuk melakukan sinergi di bidang penanganan wabah virus korona melalui metode digital dengan negara lain. Khususnya negara ASEAN-Tiongkok.
"Selama beberapa bulan terakhir Indonesia telah memanfaatkan dan mengembangkan berbagai teknologi digital dalam upaya percepatan penanganan covid-19, beberapa diantaranya adalah aplikasi tracking, dan peduli lindungi dan integritas data bersatu lawan covid-19," kata Johnny.
Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G Plate, mendorong isu kedaulatan dan transformasi digital di tengah pandemi virus korona (covid-19). Menurut dia, hal tersebut penting diperhatikan oleh negara-negara di ASEAN.
"Isu kedaulatan data dan transformasi digital menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia dalam berbagai forum internasional, termasuk pada forum ini," kata Johnny saat berpidato secara virtual di Opening Ceremony of ASEAN – China Year of Digital Economy Cooperation, Jumat, 12 Juni 2020.
Johnny mengatakan Indonesia sedang menggarap tiga isu utama. Yakni, pentingnya memastikan regulasi mendukung upaya percepatan transformasi digital, terutama terkait kedaulatan data.
Isu lain adalah mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital termasuk peningkatan kualitas layanan internet. Serta menjaga produktivitas masyarakat melalui pengembangan talenta dan UMKM/UMi digital.
Baca: Menkominfo Ingin DPR Kebut Bahas RUU Perlindungan Data Pribadi
Johnny juga menegaskan keinginan Indonesia mendorong isu kedaulatan data ini. Keseriusan Indonesia dibuktikan dengan Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi.
"Fokus utama RUU ini adalah kedaulatan dan keamanan, hak pemilik data, serta penggunaan dan pertukaran data," ujar Johnny.
Tak hanya di dalam negeri, di luar negeri pun Indonesia serius dan konsisten. Misalnya mendorong mekanisme pertukaran data lintas negara dengan prinsip keabsahan, keadilan, transparansi, serta resiprositas. Salah satunya ada di forum ASEAN- Tiongkok.
"Maupun forum G20 Digital Economy Task Force (DETF) 2020 yang juga sedang berlangsung beberapa hari terakhir ini," tutur Johnny.
Johnny juga menekankan kerja sama dalam bidang infrastruktur. Keseriusan Indonesia dibuktikan dengan upaya pemerataan internet melalui jaringan tulang punggung, microwave link, satelit komersial, maupun
base transceiver stations (BTS) di seluruh penjuru negeri.
Indonesia akan mengusahakan perbaikan pelayanan internet selama pandemi berlangsung. Hal ini perlu dilakukan lantaran infrastruktur digital saat ini sangat penting untuk menopang aktivitas ekonomi sosial masyarakat.
"Untuk itulah akselerasi dalam pembangunan infrastruktur baik di
middle-mile maupun
last-mile menjadi prioritas pemerintah Indonesia saat ini," tutur Johnny.
Kolaborasi infrastruktur digital antarnegara ASEAN dan Tiongkok sangatlah penting di bidang ekonomi dan talenta sangat krusial saat ini. Produktivitas masyarakat di seluruh dunia selama pandemi sangat membutuhkan infrastruktur digital.
Indonesia juga akan sangat terbuka untuk melakukan sinergi di bidang penanganan wabah virus korona melalui metode digital dengan negara lain. Khususnya negara ASEAN-Tiongkok.
"Selama beberapa bulan terakhir Indonesia telah memanfaatkan dan mengembangkan berbagai teknologi digital dalam upaya percepatan penanganan covid-19, beberapa diantaranya adalah aplikasi
tracking, dan peduli lindungi dan integritas data bersatu lawan covid-19," kata Johnny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)