Jakarta: Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan disebut memiliki nilai tambah untuk mencalonkan diri sebagai pimpinan Lembaga Antirasuah. Dia diyakini lebih mengetahui kebutuhan kantornya.
“Tentu sebagai orang dalam KPK, setidaknya Pahala mempunyai nilai tambah karena menangani langsung pencegahan korupsi,” kata mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap kepada Medcom.id, Sabtu, 13 Juli 2024.
Yudi menjelaskan Pahala memiliki hak jika merasa memenuhi syarat untuk mendaftar calon pimpinan (capim) KPK. Namun, panitia seleksi (pansel) diingatkan jangan terbuai dengan deputi pencegahan dan monitoring itu hanya karena pegawai KPK.
Menurut Yudi, pansel tetap harus menguji Pahala sesuai dengan kandidat lainnya. Rekam jejak Pahala harus ditelusuri.
“Saya yakin tentu pansel tetap menelusuri rekam jejaknya selama di KPK, baik itu kerja maupun ketaatan terhadap aturan,” ucap Yudi.
Yudi juga mendorong pegawai KPK lainnya yang memenuhi syarat untuk mencalonkan diri. Sebab, kebutuhan instansi itu lebih diketahui pegawainya sendiri.
“Saya berharap internal KPK lainnya yang memenuhi syarat sesuai UU juga maju mendaftar sebagai capim agar kompetisi seleksi semakin ketat dan berkualitas, siapa pun yang terpilih,” ujar Yudi.
Jumlah masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai Capim dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK terus bertambah. Panitia Seleksi (Pansel) mencatat sebanyak 203 orang telah mendaftar hingga pukul 16.00 WIB, Jumat, 12 Juli 2024.
"Capim KPK 116 (orang), cadewas 87 orang," ujar Wakil Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Arief Satria dalam keterangan resminya, Jumat, 12 Juli 2024.
Arief menyebut pendaftaran bakal ditutup pada Senin, 15 Juli 2024. Dia mengajak masyarakat yang peduli terhadap pemberantasan korupsi segera mendaftar.
"Di penghujung waktu pendaftaran ini kami ingin mengajak putra-putri terbaik, yang peduli terhadap masa depan Indonesia, yang peduli terhadap masa depan pemberantasan korupsi, di Indonesia untuk segera mendaftar," jelas dia.
Jakarta: Deputi Pencegahan dan Monitoring
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan disebut memiliki nilai tambah untuk mencalonkan diri sebagai pimpinan Lembaga Antirasuah. Dia diyakini lebih mengetahui kebutuhan kantornya.
“Tentu sebagai orang dalam KPK, setidaknya Pahala mempunyai nilai tambah karena menangani langsung pencegahan korupsi,” kata mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap kepada
Medcom.id, Sabtu, 13 Juli 2024.
Yudi menjelaskan Pahala memiliki hak jika merasa memenuhi syarat untuk mendaftar
calon pimpinan (capim) KPK. Namun, panitia seleksi (pansel) diingatkan jangan terbuai dengan deputi pencegahan dan monitoring itu hanya karena pegawai KPK.
Menurut Yudi, pansel tetap harus menguji Pahala sesuai dengan kandidat lainnya. Rekam jejak Pahala harus ditelusuri.
“Saya yakin tentu pansel tetap menelusuri rekam jejaknya selama di KPK, baik itu kerja maupun ketaatan terhadap aturan,” ucap Yudi.
Yudi juga mendorong pegawai KPK lainnya yang memenuhi syarat untuk mencalonkan diri. Sebab, kebutuhan instansi itu lebih diketahui pegawainya sendiri.
“Saya berharap internal KPK lainnya yang memenuhi syarat sesuai UU juga maju mendaftar sebagai capim agar kompetisi seleksi semakin ketat dan berkualitas, siapa pun yang terpilih,” ujar Yudi.
Jumlah masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai Capim dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK terus bertambah.
Panitia Seleksi (Pansel) mencatat sebanyak 203 orang telah mendaftar hingga pukul 16.00 WIB, Jumat, 12 Juli 2024.
"Capim KPK 116 (orang), cadewas 87 orang," ujar Wakil Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Arief Satria dalam keterangan resminya, Jumat, 12 Juli 2024.
Arief menyebut pendaftaran bakal ditutup pada Senin, 15 Juli 2024. Dia mengajak masyarakat yang peduli terhadap pemberantasan korupsi segera mendaftar.
"Di penghujung waktu pendaftaran ini kami ingin mengajak putra-putri terbaik, yang peduli terhadap masa depan Indonesia, yang peduli terhadap masa depan pemberantasan korupsi, di Indonesia untuk segera mendaftar," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)