"Aku kan pembawa pesan, jangan marahi aku. Ibaratnya don't kill the messenger, jangan bunuh pembawa pesan, tapi lihat pesannya," kata Andy dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Di Balik Pertanyaan Kejam Andy Noya,' Minggu, 19 Maret 2023.
Andy menyinggung salah satu respons netizen yang menyebut pertanyaannya tidak bermutu. Padahal, pertanyaan Andy berdasarkan riset dan menyaring keributan yang terjadi di media sosial.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Apa yang aku sampaikan, persentase keganasannya tinggal 20 persen. Kalau baca di media sosial, orang yang maki-maki itu lebih mengerikan," ujar dia.
Andy mengatakan dirinya mencoba mewakili netizen yang marah di media sosial. Kemarahan itu diformulasi menjadi pertanyaan untuk dijawab oleh narasumber.
"Aku ingin sampaikan ini ada orang-orang yang marah (di media sosial). Ketika aku sampaikan, aku yang kena marah," papar dia.
Baca Juga: Dirujak Usai Wawancara Mahfud MD dan Sri Mulyani, Andy Noya Rasakan Nano-nano |
Andy mencontohkan salah satu pertanyaan kepada Mahfud. Kala itu, Andy bertanya jabatan Mahfud sebagai Menko namun terkesan ikut campur dalam masalah Kementerian Keuangan dan kasus Ferdy Sambo.
"(Mahfud) bilang ada gerakan bawah tanah, tapi setelah dijelaskan, kita paham. Yang benar (konteksnya) ada wartawan bertanya," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id