"Selasa (21 Maret 2023) rapat dengan PPATK, (rapat) dengan Pak Mahfud sedang diagendakan," ujar Santoso kepada Medcom.id, Minggu, 19 Maret 2023.
Santoso enggan menyampaikan secara spesifik persoalan yang dibahas dengan PPATK. Namun, ia menyebut secara garis besar akan membahas temuan PPATK di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait transaksi janggal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Komisi III minta keterangan PPATK perihal apa yang telah dismpkan ke Menteri Keungan (Menkeu Sri Mulyani) tentang temuan PPATK," terang Santoso.
Baca: Mahfud Akan Bahas Soal Transaksi Rp300 Triliun di Kemenkeu dengan Sri Mulyani |
Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan aliran uang sebesar Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus ditindaklanjuti. Mahfud menyakini bahwa dana tersebut dicurigai merupakan hasil tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Semua sudah tahu lah, pencucian itu harus ada tindak pidana asal (TPA). Nah, yang oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dilaporkan sebagai dugaan pencucian uang itu tentu karena sudah ada TPA-nya," cuit Mahfud dalam akun twitter pribadinya @mohmahfudmd, Sabtu, 18 Maret 2023.
Sekembalinya dari pertemuan di Melbourne, Australia, Mahfud menyatakan siap memenuhi undangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai aliran dana Rp300 triliun di Kemenkeu itu.
"Masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini," ucap Mahfud.
"Saya dan PPATK tidak mengubah statement bahwa sejak tahun 2009 PPATK telah menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu tentabg dugaan pencucian uang sekitar Rp300 T. Saya siap dengan data otentik yang akan ditunjukkan kepada DPR. Senin (20/3) saya standby, menunggu undangan," tegas Mahfud.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id