"KALAU ingin mutiara, menyelamlah ke dasar laut yang dalam. Kalau ingin mendapatkan rasa keadilan, kehidupan yang penuh dengan rasa sejahtera, bergabunglah dengan arus Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia."
Sepotong paragraf dari buku biografi Surya Paloh Matahari Restorasi: Sang Ideolog itu menggambarkan ketekunan dan konsistensi perjuangan Surya Dharma Paloh dalam mewujudkan pemikirannya untuk rakyat yang sejahtera, bangsa yang bermartabat dan negara yang kuat.
"Trilogi Restorasi Indonesia adalah idelogi cita-cita idealisme yang hendak diperjuangkan melalui Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia," ujar Surya dikutip dari Buku Surya Paloh: Sang Ideolog di Grand Hyatt, Jakarta, Senin (10/3).
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan apresiasi kepada Surya Paloh. JK menilai Surya adalah seorang sahabat baik dan memiliki pandangan yang luas dan selalu berusaha untuk mencapai keyakinannya.
"Pak Surya tidak pernah ragu-ragu mendukung saya menghadapi Pilpres 2009. Dia sangat idealistik untuk kemajuan. dia sangat teguh pada pendirian. Dari sejak muda dia dikenal sebagai fihter untuk suatu cita-cita. Dia seorang sahabat yang mempunya kesetiaan," Kata JK.
Ia menuturkan percakapan dirinya dengan Surya tentang proses perdamaian di Aceh tahun 2005 lalu.
"Dia (Surya) ultimatum saya 6 bulan untuk mendamaikan Aceh. Jika tidak, dia yang akan ambil alih. Saya bingung, padahal saya yang wapres tapi kok dia yang ultimatum saya. Dia sempat bilang orang Bugis kok mau mendamaikan Aceh. Singkat cerita, tetapi saya berhasil mendamaikan Aceh dan itu hanya lima bulan," tuturnya dan kemudian diikuti tawa para tamu dan undangan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubowono X, juga menyampaikan pemikiran dan gagasan yang dimiliki Surya Paloh. Kegelisahan Surya, kata Sultan, didasari dari kondisi bangsa yang mengalami krisis identitas, kepercayaan, ideologi yang kemudian berdampak pada krisis politik, ekonomi dan budaya.
"Surya Paloh harus bisa memaknai restorasi, dalam upaya mengembalikan kejayaan bangsa, mengembalikan nilai kearifan nusantara sebagai identitas bangsa. Tetapi semangat restorasi itu tidak hanya mendasarkan masa lalu, tetapi juga terkoneksi dengan masa depan. Kita harus bersedia menantang ortodoksi kita sendiri, dan menciptakan kembali strategi pokok dan asumsi dasar cara-cara untuk maju dan berkembang," kata Sri Sultan.
Oleh karena itu, Sultan mengatakan, perlunya sederet tokoh pergerakan yang visioner agar Indonesia mampu menjadi rumah bagi bangsanya yang majemuk. "Semoga saja sang ideolog bisa memujudkan ideologi restorasi indonesia sebagai bangsa yang bermartabat dan kuat," imbuhnya.
Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bathoegana turut hadir dalam peluncuran buku ini. Ia berpendapat Surya dianggap sebagai tokoh yang konsisten dalam menjalankan visinya. Menurutnya, hal itu terlihat pada saat Surya menyampaikan gagasan dan pemikirannya melalui gaya dan penuturan dalam pidatonya.
"Surya itu dalam berpidato bergaya seperti Proklamator Soekarno. Dia bisa dianggap sebagai Soekarno modern," kata Sutan.
Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, perjuangan yang dilakukan Surya Paloh dalam mewujudkan ideologi dan pemikiran sebagai tokoh pluralis yang menentang setiap tindakan kekerasan atas nama SARA.
"Surya dikenal sebagai tokoh yang tegas menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dan kerukunan beragama," ujar Din.
Sementara, Penulis Buku Biografi Surya Paloh Usamah Hisyam menceritakan kisah "untold story" tentang Surya yang ditawari oleh Presiden Yudhoyono (SBY) pada saat sebelum pilpres 2004. SBY meminta kepada Surya untuk mendukungnya sebagai Presiden RI saat itu dan jika berhasil, Surya akan diberikan jabatan sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi. Surya menolak penawaran tersebut. Lalu kemudian SBY menawarkan jabatan yang lebih tinggi, yakni Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Surya kembali menolak tawaran itu.
"Surya akhirnya menerima tawaran SBY dengan catatan jika terpilih nanti, SBY harus menjalankan ideologi restorasi gerakan perubahannya. Salah satu keinginan Surya dari ideologi restorasi adalah pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi oleh pemerintahan SBY dalam 10 tahun ini hanya 15 persen yang diungkapkan. Selebihnya pemberantasan korupsi pada masa sebelum pemerintahan SBY," Ujar usamah pada sambutannya.
Peluncuran buku Biografi Surya Paloh juga dihadiri tokoh-tokoh nasional antara lain Karni Ilyas, Din Syamsuddin, Komarudin Hidayat, Effendi Ghazali, Quraish Shihab, Adnan Buyung, Jusuf Kalla, Sutan Bathoegana, Siswono Yudohusodo, Sabam Sirait, Ganjar Pranowo. Selain itu turut dihadiri petinggi DPP Partai NasDem antara lain, Ferry Mursyidan Baldan, OC Kaligis, Taufik Basari, Enggartiasto Lukito dan tokoh NasDem lainnya. (Yahya Farid Nasution)
"KALAU ingin mutiara, menyelamlah ke dasar laut yang dalam. Kalau ingin mendapatkan rasa keadilan, kehidupan yang penuh dengan rasa sejahtera, bergabunglah dengan arus Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia."
Sepotong paragraf dari buku biografi
Surya Paloh Matahari Restorasi: Sang Ideolog itu menggambarkan ketekunan dan konsistensi perjuangan Surya Dharma Paloh dalam mewujudkan pemikirannya untuk rakyat yang sejahtera, bangsa yang bermartabat dan negara yang kuat.
"Trilogi Restorasi Indonesia adalah idelogi cita-cita idealisme yang hendak diperjuangkan melalui Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia," ujar Surya dikutip dari Buku Surya Paloh: Sang Ideolog di Grand Hyatt, Jakarta, Senin (10/3).
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan apresiasi kepada Surya Paloh. JK menilai Surya adalah seorang sahabat baik dan memiliki pandangan yang luas dan selalu berusaha untuk mencapai keyakinannya.
"Pak Surya tidak pernah ragu-ragu mendukung saya menghadapi Pilpres 2009. Dia sangat idealistik untuk kemajuan. dia sangat teguh pada pendirian. Dari sejak muda dia dikenal sebagai fihter untuk suatu cita-cita. Dia seorang sahabat yang mempunya kesetiaan," Kata JK.
Ia menuturkan percakapan dirinya dengan Surya tentang proses perdamaian di Aceh tahun 2005 lalu.
"Dia (Surya) ultimatum saya 6 bulan untuk mendamaikan Aceh. Jika tidak, dia yang akan ambil alih. Saya bingung, padahal saya yang wapres tapi kok dia yang ultimatum saya. Dia sempat bilang orang Bugis kok mau mendamaikan Aceh. Singkat cerita, tetapi saya berhasil mendamaikan Aceh dan itu hanya lima bulan," tuturnya dan kemudian diikuti tawa para tamu dan undangan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubowono X, juga menyampaikan pemikiran dan gagasan yang dimiliki Surya Paloh. Kegelisahan Surya, kata Sultan, didasari dari kondisi bangsa yang mengalami krisis identitas, kepercayaan, ideologi yang kemudian berdampak pada krisis politik, ekonomi dan budaya.
"Surya Paloh harus bisa memaknai restorasi, dalam upaya mengembalikan kejayaan bangsa, mengembalikan nilai kearifan nusantara sebagai identitas bangsa. Tetapi semangat restorasi itu tidak hanya mendasarkan masa lalu, tetapi juga terkoneksi dengan masa depan. Kita harus bersedia menantang ortodoksi kita sendiri, dan menciptakan kembali strategi pokok dan asumsi dasar cara-cara untuk maju dan berkembang," kata Sri Sultan.
Oleh karena itu, Sultan mengatakan, perlunya sederet tokoh pergerakan yang visioner agar Indonesia mampu menjadi rumah bagi bangsanya yang majemuk. "Semoga saja sang ideolog bisa memujudkan ideologi restorasi indonesia sebagai bangsa yang bermartabat dan kuat," imbuhnya.
Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bathoegana turut hadir dalam peluncuran buku ini. Ia berpendapat Surya dianggap sebagai tokoh yang konsisten dalam menjalankan visinya. Menurutnya, hal itu terlihat pada saat Surya menyampaikan gagasan dan pemikirannya melalui gaya dan penuturan dalam pidatonya.
"Surya itu dalam berpidato bergaya seperti Proklamator Soekarno. Dia bisa dianggap sebagai Soekarno modern," kata Sutan.
Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, perjuangan yang dilakukan Surya Paloh dalam mewujudkan ideologi dan pemikiran sebagai tokoh pluralis yang menentang setiap tindakan kekerasan atas nama SARA.
"Surya dikenal sebagai tokoh yang tegas menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dan kerukunan beragama," ujar Din.
Sementara, Penulis Buku Biografi Surya Paloh Usamah Hisyam menceritakan kisah "untold story" tentang Surya yang ditawari oleh Presiden Yudhoyono (SBY) pada saat sebelum pilpres 2004. SBY meminta kepada Surya untuk mendukungnya sebagai Presiden RI saat itu dan jika berhasil, Surya akan diberikan jabatan sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi. Surya menolak penawaran tersebut. Lalu kemudian SBY menawarkan jabatan yang lebih tinggi, yakni Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Surya kembali menolak tawaran itu.
"Surya akhirnya menerima tawaran SBY dengan catatan jika terpilih nanti, SBY harus menjalankan ideologi restorasi gerakan perubahannya. Salah satu keinginan Surya dari ideologi restorasi adalah pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi oleh pemerintahan SBY dalam 10 tahun ini hanya 15 persen yang diungkapkan. Selebihnya pemberantasan korupsi pada masa sebelum pemerintahan SBY," Ujar usamah pada sambutannya.
Peluncuran buku Biografi Surya Paloh juga dihadiri tokoh-tokoh nasional antara lain Karni Ilyas, Din Syamsuddin, Komarudin Hidayat, Effendi Ghazali, Quraish Shihab, Adnan Buyung, Jusuf Kalla, Sutan Bathoegana, Siswono Yudohusodo, Sabam Sirait, Ganjar Pranowo. Selain itu turut dihadiri petinggi DPP Partai NasDem antara lain, Ferry Mursyidan Baldan, OC Kaligis, Taufik Basari, Enggartiasto Lukito dan tokoh NasDem lainnya. (Yahya Farid Nasution)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)