Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden

Jokowi Siapkan 10 Ribu Hektare Lahan di Keerom untuk Food Estate Jagung

Indriyani Astuti • 21 Maret 2023 19:38
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua telah disiapkan 10 ribu hektare untuk penanaman jagung. Adapun luasan lahan yang sudah siap dibuka (land clearing) dan dilakukan pengolahan tanah 500 hektare.
 
"Tahun depan 2500 hektare tapi yang ditanam hari ini baru 100 hektare. Kita akan lihat nanti bulan Juni akan panen yang pertama berapa ton per hektarenya akan kelihatan, tapi saya lihat ini visible (terlihat) karena tanahnya rata datar," ujar Jokowi saat meninjau program food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Selasa, 21 Maret 2023.
 
Jika dibandingkan dengan perkebunan jagung di Pulau Jawa, menurutnya, hasil panen di Keerom belum mencapai 10 hingga 11 ton. Awal panen, ia memperkirakan hanya 4 hingga 5 ton.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saya kira baik nanti penanaman yang kedua naik lagi menjadi 6 ton. Yang ketiga baru biasanya, setelah ketiga baru pada posisi yang baik," imbuhnya.
 
Presiden meminta bupati Keerom untuk memastikan pihak yang akan menjadi offtaker (pembeli) hasil panen. Juga, imbuhnya, perlu dipastikan pengeringan akan dilakukan oleh siapa setelah pascapanen.
 
"Harus jelas, harganya berapa. Harus jelas semuanya sehingga petani jangan sampai nanti dirugikan setelah panen. Harus dipastikan sehingga kita coba dulu 100 oke 100. 100 itu udah gede juga. 100 itu kalau per hektar dapat 5 ton berarti sudah 500 ton itu sudah gede banget. Dikali harga sekarang Rp5.000 per kilo berarti sudah berapa gede," ucap Jokowi.
 
Baca juga: Dana Pembangunan Papua Sangat Besar, Jokowi: Hati-Hati Jangan Belok ke Mana-mana

 
Menurut Presiden hasil panen jagung dari program food estate harus bisa dijual memenuhi kebutuhan pasar di Papua. Ia menyebut suplai jagung dapat digunakan untuk pakan ternak.
 
"Di sini pun juga masih kurang suplai jagung untuk pakan ternak. Kurang, masih kurang. Baik ayam petelur, ayam daging maupun untuk babi dan sapi," tuturnya.
 
Selain itu, ia meminta agar untuk irigasi dibuat parit-parit. Sistem irigasi, juga perlu dipikirkan. Hal yang paling ditekankan oleh Jokowi ialah pihak yang akan membeli hasil panen jagung. Selain jagung, Jokowi mengusulkan pertanian terpadu dengan kebun sawit yang sudah ada di wilayah itu.
 
"Kalau kapasitasnya sampai 10 ribu kali katakan lah 7 ton artinya sekali panen itu 70 ribu ton siapa yang beli, untuk apa dan kalau dibawa ke Jawa kan juga ongkos transport juga mahal sehingga memang harus dipakai untuk tanah Papua. Papua dan Papua barat," ungkap dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
(END)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif