Jakarta: Presiden Joko Widodo memiliki pesan moral dari pidatonya yang menganalogikan dunia bagaikan kisah di film seri Game of Thrones. Pidato yang dibacakan di pertemuan International Monetary Fund-World Bank itu bertujuan mengingatkan elite dunia dan masyarakat.
"Perhelatan ekonomi dunia diwarnai pertarungan kekuatan besar, negara besar, negara elite, bagaikan roda besar berputar, seperti siklus kehidupan," kata Jokowi di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, Senin, 15 Oktober 2018.
Menurut dia, dalam pertarungan ini, para pihak terkadang tak sadar ada bahaya lain yang mengancam. Bahaya itu bisa berupa perubahan iklim hingga terorisme global.
Baca: PDIP: Event Internasional Menguatkan Kepercayaan Diri Bangsa
Bahaya itu kadang dilupakan di tengah peperangan. Di sisi lain, pertarungan biasanya hanya akan melahirkan satu pemenang. Negara lain akan mundur ketika satu negara pemenang perang maju.
Jokowi menekankan kemenangan itu tak akan ada artinya bila dunia hancur. "Menang kalah perang hasilnya dunia porak poranda. Tidak ada kemenangan di tengah kehancuran," jelas dia.
Pesan ini seperti kisah dalam Game of Thrones di mana Klan Lannister ngotot mempertahankan kekuasaan di tengah pertarungan dengan Daenerys Targaryen. White Walkers dengan pasukan mayat hidupnya mengancam dunia Wasteros, dunia fiksi di Game of Thrones.
Kepala Negara menekankan pesan ini relevan bagi pemimpin dunia dan masyarakat. Apalagi, saat ini sedang tahun politik.
"Kontestasi (politik) tak boleh korbankan kebangsaan. Rakyat harus merayakan kontestasi dengan kegembiraan dengan narasi sejuk, gagasan kemajuan, merayakan perbedaan pilihan dengan penuh kematangan yang perkokoh Bhineka Tunggal Ika," jelas Jokowi.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybJ9EnBN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Presiden Joko Widodo memiliki pesan moral dari pidatonya yang menganalogikan dunia bagaikan kisah di film seri
Game of Thrones. Pidato yang dibacakan di pertemuan International Monetary Fund-World Bank itu bertujuan mengingatkan elite dunia dan masyarakat.
"Perhelatan ekonomi dunia diwarnai pertarungan kekuatan besar, negara besar, negara elite, bagaikan roda besar berputar, seperti siklus kehidupan," kata Jokowi di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, Senin, 15 Oktober 2018.
Menurut dia, dalam pertarungan ini, para pihak terkadang tak sadar ada bahaya lain yang mengancam. Bahaya itu bisa berupa perubahan iklim hingga terorisme global.
Baca: PDIP: Event Internasional Menguatkan Kepercayaan Diri Bangsa
Bahaya itu kadang dilupakan di tengah peperangan. Di sisi lain, pertarungan biasanya hanya akan melahirkan satu pemenang. Negara lain akan mundur ketika satu negara pemenang perang maju.
Jokowi menekankan kemenangan itu tak akan ada artinya bila dunia hancur. "Menang kalah perang hasilnya dunia porak poranda. Tidak ada kemenangan di tengah kehancuran," jelas dia.
Pesan ini seperti kisah dalam
Game of Thrones di mana Klan Lannister ngotot mempertahankan kekuasaan di tengah pertarungan dengan Daenerys Targaryen. White Walkers dengan pasukan mayat hidupnya mengancam dunia Wasteros, dunia fiksi di
Game of Thrones.
Kepala Negara menekankan pesan ini relevan bagi pemimpin dunia dan masyarakat. Apalagi, saat ini sedang tahun politik.
"Kontestasi (politik) tak boleh korbankan kebangsaan. Rakyat harus merayakan kontestasi dengan kegembiraan dengan narasi sejuk, gagasan kemajuan, merayakan perbedaan pilihan dengan penuh kematangan yang perkokoh Bhineka Tunggal Ika," jelas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)
