Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menyiapkan sejumlah strategi mengatasi tingginya ketirisan tempat tidur perawatan pasien covid-19 di Yogyakarta. Salah satunya mengonversi tempat tidur untuk perawatan penderita covid-19.
"Saya sudah sampaikan ke teman-teman IDI Yogya, tolong kita lebih disiplin karena sedang naik pasien covid-nya dedikasikan (tempat tidur) untuk covid-19," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IX yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, 13 Juli 2021.
Budi menjelaskan Yogyakarta menyediakan sekitar dua ribu tempat tidur untuk pasien covid-19. Tingkat keterisian mencapai 91 persen.
Total tempat tidur rumah sakit di Yogyakarta sekitar 8.200. Budi menyebut strategi konversi tempat tidur efektif mengatasi keterbatasan tersebut.
(Baca: Penambahan Kapasitas RS Tak Akan Cukup Selama Kegiatan Tak Dibatasi)
Konversi juga bisa menurunkan persentase keterisian tempat tidur di Yogyakarta. Budi menjelaskan bila dua ribu tempat tidur dikonversi khusus untuk pasien covid-19, maka persentase keterisian tempat tidur bakal berkurang signifikan.
"Begitu dia (jumlah tempat tidur pasien covid-19) naik jadi empat ribu, tekanan BOR (bed occupancy rate) turun. Dari 90 mungkin ke 60 persen," beber Budi.
Dia juga meminta seluruh pihak tidak melihat tingkat keterisian tempat tidur khusus covid-19. Budi menyebbut yang perlu dilihat ialah total tempat tidur yang tersedia di rumah sakit seluruh Indonesia. Sebab, bisa dikonversi khusus merawat pasien covid-19.
"Masih banyak kamar-kamar rumah sakit dari 400 ribu (tempat tidur) yang kita bisa dialokasikan menjadi tempat tidur isolasi untuk covid-19," ujar Budi.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menyiapkan sejumlah strategi mengatasi tingginya ketirisan tempat tidur perawatan
pasien covid-19 di Yogyakarta. Salah satunya mengonversi tempat tidur untuk perawatan penderita covid-19.
"Saya sudah sampaikan ke teman-teman IDI Yogya, tolong kita lebih disiplin karena sedang naik pasien covid-nya dedikasikan (tempat tidur) untuk covid-19," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja (raker) bersama
Komisi IX yang diselenggarakan secara virtual, Selasa, 13 Juli 2021.
Budi menjelaskan Yogyakarta menyediakan sekitar dua ribu
tempat tidur untuk pasien covid-19. Tingkat keterisian mencapai 91 persen.
Total tempat tidur rumah sakit di Yogyakarta sekitar 8.200. Budi menyebut strategi konversi tempat tidur efektif mengatasi keterbatasan tersebut.
(Baca:
Penambahan Kapasitas RS Tak Akan Cukup Selama Kegiatan Tak Dibatasi)
Konversi juga bisa menurunkan persentase keterisian tempat tidur di Yogyakarta. Budi menjelaskan bila dua ribu tempat tidur dikonversi khusus untuk pasien covid-19, maka persentase keterisian tempat tidur bakal berkurang signifikan.
"Begitu dia (jumlah tempat tidur pasien covid-19) naik jadi empat ribu, tekanan BOR (
bed occupancy rate) turun. Dari 90 mungkin ke 60 persen," beber Budi.
Dia juga meminta seluruh pihak tidak melihat tingkat keterisian tempat tidur khusus covid-19. Budi menyebbut yang perlu dilihat ialah total tempat tidur yang tersedia di rumah sakit seluruh Indonesia. Sebab, bisa dikonversi khusus merawat pasien covid-19.
"Masih banyak kamar-kamar rumah sakit dari 400 ribu (tempat tidur) yang kita bisa dialokasikan menjadi tempat tidur isolasi untuk covid-19," ujar Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)