Jakarta: PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Indonesia Healthcare (IHC) mengaku mampu membangun sejumlah rumah sakit (RS) modular. Namun, hal itu tak bisa diwujudkan karena sejumlah kendala.
"Kami keterbatasan biaya. Jadi kami hanya membangun di satu tempat saja," kata Direktur Utama PT Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual bersama Komisi VI, Selasa, 6 Juli 2021.
Menurut dia, satu RS modular itu berada di Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Pembangunan RS semipermanen berkapasitas 500 tempat tidur itu dijadwalkan selesai empat pekan ke depan.
Baca: Anies Murka Lihat Kantor Properti Masih Beroperasi
Menanggapi permasalahan itu, sejumlah anggota Komisi VI DPR mengusulkan bantuan diberikan kepada Pertamedika. Dengan begitu, RS berpelat merah itu bisa berkontribusi besar mengatasi keterbatasan tempat rawat inap pasien covid-19.
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengusulkan PT Pertamina (Persero) membantu Pertamedika. Salah satunya dengan refocusing anggaran.
"Pimpinan mohon bikin kesimpulan Menteri BUMN (Erick Thohir) instruksikan Pertamina refocusing anggaran, drop ke Pertamedika anggaran yang gede," kata Andre.
Dia menyampaikan dukungan total harus diberikan kepada Pertamedika. Dengan begitu, mereka bisa menyediakan ruang rawat inap yang lebih besar.
"Supaya jangan hanya 500 bed di RS modular. Kalau bisa dua ribu bed karena ini semakin sulit orang mencari rumah sakit," ujar dia.
Usulan itu dimasukkan ke dalam kesimpulan RDP Komisi VI dengan PT Pertamedika IHC. Rencananya, usulan itu disampaikan kepada Menteri BUMN dalam rapat kerja terdekat.
"Nanti hari Kamis jangan lupa Pak Andre untuk rapat sama Pak Menteri," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung menanggapi usulan yang disampaikan Andre.
Jakarta: PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Indonesia Healthcare (IHC) mengaku mampu membangun sejumlah rumah sakit (
RS) modular. Namun, hal itu tak bisa diwujudkan karena sejumlah kendala.
"Kami keterbatasan biaya. Jadi kami hanya membangun di satu tempat saja," kata Direktur Utama PT Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual bersama Komisi VI, Selasa, 6 Juli 2021.
Menurut dia, satu RS modular itu berada di Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Pembangunan RS semipermanen berkapasitas 500 tempat tidur itu dijadwalkan selesai empat pekan ke depan.
Baca:
Anies Murka Lihat Kantor Properti Masih Beroperasi
Menanggapi permasalahan itu, sejumlah anggota Komisi VI DPR mengusulkan bantuan diberikan kepada Pertamedika. Dengan begitu, RS berpelat merah itu bisa berkontribusi besar mengatasi keterbatasan tempat rawat inap pasien
covid-19.
Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengusulkan PT Pertamina (Persero) membantu Pertamedika. Salah satunya dengan
refocusing anggaran.
"Pimpinan mohon bikin kesimpulan Menteri BUMN (Erick Thohir) instruksikan Pertamina
refocusing anggaran, drop ke Pertamedika anggaran yang gede," kata Andre.
Dia menyampaikan dukungan total harus diberikan kepada Pertamedika. Dengan begitu, mereka bisa menyediakan ruang rawat inap yang lebih besar.
"Supaya jangan hanya 500
bed di RS modular. Kalau bisa dua ribu bed karena ini semakin sulit orang mencari rumah sakit," ujar dia.
Usulan itu dimasukkan ke dalam kesimpulan RDP Komisi VI dengan PT Pertamedika IHC. Rencananya, usulan itu disampaikan kepada Menteri BUMN dalam rapat kerja terdekat.
"Nanti hari Kamis jangan lupa Pak Andre untuk rapat sama Pak Menteri," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung menanggapi usulan yang disampaikan Andre.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)