Jakarta: Implementasi Pancasila oleh milenial disebut perlu diakomodasi. Pemaknaan dan pengamalan ideologi bangsa oleh anak muda cenderung berbeda dari generasi pendahulu.
“Bukan berarti anak muda tidak memahami dan mengimplementasikan Pancasila. Karakter dan polanya saja yang berbeda," kata Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Partai Golkar Jerry Sambuaga melalui keterangan tertulis, Senin, 4 Oktober 2021.
Menurut dia, implementasi yang berbeda itu dipengaruhi era globalisasi. Sehingga, wajar karakter dan pola pemaknaan Pancasila oleh pemuda berbeda dengan generasi pendahulu.
Baca: Hari Kesaktian Pancasila, BPIP Ingatkan Pejabat Fokus Wujudkan Cita-cita Bangsa
Jerry menyebut perbedaan itu menjadi potensi milenial. Pemaknaan tersebut harus diakomodasi, dibina, dan difasilitas.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang mengakomodasi anak-anak muda. Sehingga, memicu optimalisasi peran anak muda di berbagai bidang.
“Lihat saja di industri, perdagangan, politik, dan pemerintahan, banyak generasi muda yang muncul dan memainkan peran penting. Ini merupakan gelombang baru yang muncul di era Presiden Joko Widodo,” kata dia.
Jerry mengatakan tak ada masalah terkait pemaknaan Pancasila oleh generasi muda. Sebab, ideologi bangsa sangat terbuka dan mengakomodasi kemajuan dan modernitas.
"Momentum Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober ini harus dimaknai sebagai upaya menyegarkan pemahaman sekaligus mewujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.” Kata Jerry.
Jakarta: Implementasi Pancasila oleh
milenial disebut perlu diakomodasi. Pemaknaan dan pengamalan ideologi bangsa oleh anak muda cenderung berbeda dari generasi pendahulu.
“Bukan berarti anak muda tidak memahami dan mengimplementasikan
Pancasila. Karakter dan polanya saja yang berbeda," kata Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Partai Golkar Jerry Sambuaga melalui keterangan tertulis, Senin, 4 Oktober 2021.
Menurut dia, implementasi yang berbeda itu dipengaruhi era globalisasi. Sehingga, wajar karakter dan pola pemaknaan Pancasila oleh pemuda berbeda dengan generasi pendahulu.
Baca:
Hari Kesaktian Pancasila, BPIP Ingatkan Pejabat Fokus Wujudkan Cita-cita Bangsa
Jerry menyebut perbedaan itu menjadi potensi milenial. Pemaknaan tersebut harus diakomodasi, dibina, dan difasilitas.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang mengakomodasi anak-anak muda. Sehingga, memicu optimalisasi peran anak muda di berbagai bidang.
“Lihat saja di industri, perdagangan, politik, dan pemerintahan, banyak generasi muda yang muncul dan memainkan peran penting. Ini merupakan gelombang baru yang muncul di era Presiden Joko Widodo,” kata dia.
Jerry mengatakan tak ada masalah terkait pemaknaan Pancasila oleh generasi muda. Sebab, ideologi bangsa sangat terbuka dan mengakomodasi kemajuan dan modernitas.
"Momentum
Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober ini harus dimaknai sebagai upaya menyegarkan pemahaman sekaligus mewujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.” Kata Jerry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)