Jakarta: Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku lingkungan Istana Kepresidenan mengetahui siapa saja menteri yang terkena covid-19. Namun, bukan wewenang Istana untuk mempublikasikan status tersebut kepada publik.
Menurut Moeldoko, tak semua pasien covid-19 harus dipublikasikan ke pada publik. Mengingat ruang lingkup Istana Kepresidenan tak terlalu besar.
"Saya pikir itu sudah pernah saya jelaskan. Kami-kami ini yang ada di kabinet ya sangat tahu persis ruang lingkup pekerjaan kami seperti apa, berkomunikasi dengan siapa, dan seterusnya," kata Moeldoko di Kantor KSP, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Januari 2021.
Menurut Moeldoko, yang penting menteri terkait tidak masuk dalam area publik. Pengumuman secara terbuka hanya diperlukan bila pembantu presiden berinteraksi dalam lingkup luas.
"Yang jelas kita tidak dalam konteks covid-19 ini tidak pernah masuk dalam area publik yang sangat besar ya. Itu karena kita semua juga membatasi," ujar dia.
Baca: Istana Tak Pernah Umumkan Status Airlangga Sebagai Pasien Covid-19
Moeldoko mengatakan informasi terkait hal ini disebar secara terbatas, yakni pada sesama pembantu presiden. Setelah itu, penelusuran kontak akan dilakukan.
"Sehingga kalau terjadi di menteri ya cukup beberapa orang yang tahu. Setelah itu ada tindakan kesehatan yg harus dijalankan," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terinfeksi covid-19. Hal ini baru diketahui saat Airlangga mendonorkan plasma untuk pasien covid-19.
Status Airlangga sebagai pasien korona tidak pernah dipublikasikan. Istana Kepresidenan dianggap menutupi kondisi tersebut.
"Harus yang bersangkutan sendiri yang menyampaika bahwa seseorang terpapar covid," kata Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono kepada wartawan, Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021.
Jakarta: Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku lingkungan Istana Kepresidenan mengetahui siapa saja menteri yang terkena
covid-19. Namun, bukan wewenang Istana untuk mempublikasikan status tersebut kepada publik.
Menurut Moeldoko, tak semua pasien covid-19 harus dipublikasikan ke pada publik. Mengingat ruang lingkup Istana Kepresidenan tak terlalu besar.
"Saya pikir itu sudah pernah saya jelaskan. Kami-kami ini yang ada di kabinet ya sangat tahu persis ruang lingkup pekerjaan kami seperti apa, berkomunikasi dengan siapa, dan seterusnya," kata Moeldoko di Kantor KSP, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Januari 2021.
Menurut Moeldoko, yang penting menteri terkait tidak masuk dalam area publik. Pengumuman secara terbuka hanya diperlukan bila pembantu presiden berinteraksi dalam lingkup luas.
"Yang jelas kita tidak dalam konteks covid-19 ini tidak pernah masuk dalam area publik yang sangat besar ya. Itu karena kita semua juga membatasi," ujar dia.
Baca: Istana Tak Pernah Umumkan Status Airlangga Sebagai Pasien Covid-19
Moeldoko mengatakan informasi terkait hal ini disebar secara terbatas, yakni pada sesama pembantu presiden. Setelah itu, penelusuran kontak akan dilakukan.
"Sehingga kalau terjadi di menteri ya cukup beberapa orang yang tahu. Setelah itu ada tindakan kesehatan yg harus dijalankan," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terinfeksi covid-19. Hal ini baru diketahui saat Airlangga mendonorkan plasma untuk pasien covid-19.
Status Airlangga sebagai pasien korona tidak pernah dipublikasikan. Istana Kepresidenan dianggap menutupi kondisi tersebut.
"Harus yang bersangkutan sendiri yang menyampaika bahwa seseorang terpapar covid," kata Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono kepada wartawan, Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)