Jakarta: Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta pemerintah membatalkan rencana pemberian visa (calling visa) kepada Israel. Kebijakan tersebut dinilai bertentangan dengan konstitusi dan sikap anti penjajahan.
"Rencana itu bukan saja mencederai semangat anti penjajahan dan dukungan atas kemerdekaan Palestina, lebih dari itu juga bertentangan dengan konstitusi kita," kata Jazuli di Jakarta, Minggu, 20 Desember 2020.
Ia mengatakan politik luar negeri Indonesia sejak zaman Presiden Soekarno hingga Joko Widodo jelas dan tegas berpihak pada rakyat serta kemerdekaan Palestina. PKS mengapresiasi sikap tegas pemerintah yang mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan Israel.
"Oleh karena itu, tidak boleh ada kebijakan yang kontradiktif dan melemahkan sikap tersebut yang disinyalemenkan dengan rencana pemberian calling visa kepada warga negara Israel," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia tak perlu mengikuti langkah sebagian negara-negara di Timur Tengah yang mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Indonesia adalah negara berdaulat yang punya prinsip.
"Sebagaimana digariskan oleh konstitusi," kata Jazuli.
Baca: Menlu Tegaskan RI Tak akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Dia mengingatkan mewujudkan kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah bangsa Indonesia. Palestina adalah satu-satunya negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) yang belum merdeka hingga hari ini.
"Maka kita harus terus berjuang untuk mewujudkan kemerdekaannya secara penuh dari penjajahan Israel. Ini adalah amanat UUD 1945 untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan di atas dunia yang tidak bisa ditawar," ungkap Jazuli.
Ketua DPR Puan Maharani memastikan Indonesia tak menormalisasi hubungan dengan Israel. Menurut dia, pembukaan layanan calling visa tak mengarah ke kebijakan tersebut.
Sebab, layanan itu sebatas memenuhi hak kemanusiaan, bukan diplomasi. "Mengakomodasi hak-hak kemanusiaan para pasangan kawin campur, dan kunjungan bisnis," kata Puan dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 Desember 2020.
Jakarta: Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta pemerintah membatalkan rencana pemberian
visa (
calling visa) kepada
Israel. Kebijakan tersebut dinilai bertentangan dengan konstitusi dan sikap anti penjajahan.
"Rencana itu bukan saja mencederai semangat anti penjajahan dan dukungan atas kemerdekaan Palestina, lebih dari itu juga bertentangan dengan konstitusi kita," kata Jazuli di Jakarta, Minggu, 20 Desember 2020.
Ia mengatakan politik luar negeri Indonesia sejak zaman Presiden Soekarno hingga Joko Widodo jelas dan tegas berpihak pada rakyat serta kemerdekaan Palestina. PKS mengapresiasi sikap tegas pemerintah yang mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan Israel.
"Oleh karena itu, tidak boleh ada kebijakan yang kontradiktif dan melemahkan sikap tersebut yang disinyalemenkan dengan rencana pemberian calling visa kepada warga negara Israel," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia tak perlu mengikuti langkah sebagian negara-negara di Timur Tengah yang mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Indonesia adalah negara berdaulat yang punya prinsip.
"Sebagaimana digariskan oleh konstitusi," kata Jazuli.
Baca: Menlu Tegaskan RI Tak akan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Dia mengingatkan mewujudkan kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah bangsa Indonesia. Palestina adalah satu-satunya negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) yang belum merdeka hingga hari ini.
"Maka kita harus terus berjuang untuk mewujudkan kemerdekaannya secara penuh dari penjajahan Israel. Ini adalah amanat UUD 1945 untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan di atas dunia yang tidak bisa ditawar," ungkap Jazuli.
Ketua DPR Puan Maharani memastikan Indonesia tak menormalisasi hubungan dengan Israel. Menurut dia, pembukaan layanan calling visa tak mengarah ke kebijakan tersebut.
Sebab, layanan itu sebatas memenuhi hak kemanusiaan, bukan diplomasi. "Mengakomodasi hak-hak kemanusiaan para pasangan kawin campur, dan kunjungan bisnis," kata Puan dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 Desember 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)