Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menunjuk enam daerah percontohan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR!). Salah satu yang ditunjuk yakni Kabupaten Tangerang.
Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, menyebut pihaknya telah menjalankan regulasi, road map, hingga masterplan sistem tersebut. "Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan juga rasa bahagia sekaligus bangga. Kabupaten Tangerang ditunjuk sebagai salah satu daerah percontohan SP4N-LAPOR!," kata Zaki melalui keterangan tertulis, Rabu, 24 Maret 2021.
Menurut Zaki, ada 3.171 pengaduan yang masuk ke sistem sejak September 2018 hingga 23 Maret 2021. Aduan yang masuk terkait pelayanan publik dan sarana prasarana milik Pemerintah Kabupaten Tangerang hingga Pemerintah Provinsi Banten.
Dia mengatakan laporan itu direspons pihaknya dan diberi solusi. Menurut Zaki, berbagai pihak dilibatkan untuk mengawal sistem tersebut,
“Saya terima kasih kepada seluruh unsur terkait yang telah berperan serta mengawalnya di Kabupaten Tangerang,” ujar Zaki.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa, mengatakan SP4N-LAPOR! merupakan wadah untuk mengelola aduan publik. Program tersebut adalah kerja sama pemerintah dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan United Nations Development Programme (UNDP).
Program kerja sama tersebut telah berlangsung selama dua tahun. Selain Kabupaten Tangerang, Diah mengatakan wilayah lain seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatra Barat, Bali, Kabupaten Badung, dan Sleman juga ditunjuk menjalankan program serupa.
“Kesuksesan program ini bergantung pada komitmen pimpinan pemerintah daerah, untuk dapat memberikan perhatian khusus dan memastikan pengelolaan pengaduan sebagai bagian dari program yang diprioritaskan,” kata Diah.
Menurut dia, masyarakat bisa melaporkan berbagai hal melalui sistem tersebut, khususnya terkait covid-19. Total ada 40.939 laporan dalam kurun waktu Maret 2020 hingga Januari 2021. Sebanyak 22.747 laporan terkait bantuan sosial.
Diah mengatakan ada peningkatan 20 persen laporan selama pandemi sejak 2019. Total, ada 1,2 juta pengguna layanan per desember 2020. Sementara itu, ada 932.450 pelapor pada 2019.
Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (
Kemenpan RB) menunjuk enam daerah percontohan Sistem Pengelolaan Pengaduan
Pelayanan Publik Nasional – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR!). Salah satu yang ditunjuk yakni Kabupaten Tangerang.
Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, menyebut pihaknya telah menjalankan regulasi, road map, hingga masterplan sistem tersebut. "Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan juga rasa bahagia sekaligus bangga. Kabupaten Tangerang ditunjuk sebagai salah satu daerah percontohan SP4N-LAPOR!," kata Zaki melalui keterangan tertulis, Rabu, 24 Maret 2021.
Menurut Zaki, ada 3.171 pengaduan yang masuk ke sistem sejak September 2018 hingga 23 Maret 2021. Aduan yang masuk terkait pelayanan publik dan sarana prasarana milik Pemerintah Kabupaten Tangerang hingga Pemerintah Provinsi Banten.
Dia mengatakan laporan itu direspons pihaknya dan diberi solusi. Menurut Zaki, berbagai pihak dilibatkan untuk mengawal sistem tersebut,
“Saya terima kasih kepada seluruh unsur terkait yang telah berperan serta mengawalnya di Kabupaten Tangerang,” ujar Zaki.
Deputi Bidang Pelayanan Publik
Kemenpan RB, Diah Natalisa, mengatakan SP4N-LAPOR! merupakan wadah untuk mengelola aduan publik. Program tersebut adalah kerja sama pemerintah dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan United Nations Development Programme (UNDP).
Program kerja sama tersebut telah berlangsung selama dua tahun. Selain Kabupaten Tangerang, Diah mengatakan wilayah lain seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatra Barat, Bali, Kabupaten Badung, dan Sleman juga ditunjuk menjalankan program serupa.
“Kesuksesan program ini bergantung pada komitmen pimpinan pemerintah daerah, untuk dapat memberikan perhatian khusus dan memastikan pengelolaan pengaduan sebagai bagian dari program yang diprioritaskan,” kata Diah.
Menurut dia, masyarakat bisa melaporkan berbagai hal melalui sistem tersebut, khususnya terkait covid-19. Total ada 40.939 laporan dalam kurun waktu Maret 2020 hingga Januari 2021. Sebanyak 22.747 laporan terkait bantuan sosial.
Diah mengatakan ada peningkatan 20 persen laporan selama pandemi sejak 2019. Total, ada 1,2 juta pengguna layanan per desember 2020. Sementara itu, ada 932.450 pelapor pada 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)