Jokowi, Megawati, dan Jusuf Kalla di Kongres IV PDI Perjuangan, Bali, Kamis (9/4/2015). Antara Foto/Andika Wahyu
Jokowi, Megawati, dan Jusuf Kalla di Kongres IV PDI Perjuangan, Bali, Kamis (9/4/2015). Antara Foto/Andika Wahyu

Sindiran Megawati Bukan Hanya untuk Jokowi

Mufti Sholih • 09 April 2015 15:50
medcom.id, Denpasar: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan arahan panjang lebar tentang proses politik yang terjadi di Indonesia. Arahan tersebut dinilai sebagai sindiran terhadap Presiden Joko Widodo.
 
Namun, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menampik dugaan itu. Hasto menerangkan, arahan Megawati ditujukan kepada seluruh kader yang duduk di eksekutif dan legislatif.
 
“Itu bukan sindiran tapi mengingatkan kami bersama. Kenapa kita ketinggalan dari Singapura. Maka, Ibu Mega mengingatkan segala sesuatu sudah dipikirkan oleh Bung Karno dan sekarang tinggal bagaimana kita menjalankan. Itu komitmen ideologis Pak Jokowi saat menerima mandat,” kata Hasto seusai pembukaan Kongres IV PDIP di Grand Inna Bali Beach Hotel, Denpasar, Bali, Kamis (9/4/2015).

Tak hanya untuk Jokowi, kata Hasto, arahan tersebut juga ditujukan untuk kader lain yang duduk di eksekutif. Seperti Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Djarot Syaiful Hidayat (Wagub DKI), dan lainnya. “Itu reminder untuk semuanya,“ sambung dia.
 
Senada dengan Hasto, politikus senior PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan menegaskan, arahan yang diberikan Megawati merupakan kritik untuk seluruh kader, tak terkecuali Joko Widodo. Dia bilang, takkan ada orang yang duduk di pemerintahan atau parlemen jika tanpa partai.
 
“Itu kritik buat kami, kritik buat Pak Jokowi juga. Ini lebih kepada kader. Pak Jokowi juga sebagai kader. Tentu itu kan masukan dari Ibu Mega. Saya ini pun tak bisa jadi ketua DPR, jika tanpa partai,” tegas Trimedya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan