Jakarta: Masyarakat Natuna, Kepulauan Riau disebut sudah mulai menerima pusat karantina warga negara Indonesia (WNI) yang pulang dari Wuhan, Tiongkok. Warga sempat menolak wilayah mereka menjadi tempat observasi.
"Tidak ada (gelombang penolakan)," kata Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal di Gedung Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2020.
Hamid menuturkan pemerintah daerah juga sudah menyiagakan seluruh Puskesmas bila ada warga yang mengalami gejala terjangkit virus korona. Dia menegaskan tidak ada eksodus terkait hal ini.
Dia mengaku ada masyarakat yang pulang kampung ke Midai, Serasan maupun Jubi. Namun, kepulangan lantaran sedang memasuki musim cengkeh.
"Jadi tidak ada istilah eksodus," kata Hamid.
238 WNI dari Wuhan, Tiongkok di Natuna. Foto: Kementerian Luar Negeri
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah virus korona menjadi darurat kesehatan global. Jumlah kematian melonjak menjadi 425 orang dan menginfeksi 19.550 orang per Selasa, 4 Februari 2020.
Infeksi virus korona bermunculan di sedikitnya 25 negara. Sejumlah negara beramai-ramai mengevakuasi warga termasuk Indonesia.
Sebanyak 238 WNI dievakuasi dan sedang menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. Keputusan ini bukan tanpa gejolak.
Sejumlah warga Natuna berunjuk rasa di Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu, 1 Februari 2020. Mereka menolak kedatangan WNI dari Wuhan yang akan diobservasi.
Jakarta: Masyarakat Natuna, Kepulauan Riau disebut sudah
mulai menerima pusat karantina warga negara Indonesia (WNI) yang pulang dari Wuhan, Tiongkok. Warga sempat menolak wilayah mereka menjadi tempat observasi.
"Tidak ada (gelombang penolakan)," kata Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal di Gedung Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Februari 2020.
Hamid menuturkan pemerintah daerah juga sudah menyiagakan seluruh Puskesmas bila ada warga yang mengalami gejala terjangkit virus korona. Dia menegaskan tidak ada eksodus terkait hal ini.
Dia mengaku ada masyarakat yang pulang kampung ke Midai, Serasan maupun Jubi. Namun, kepulangan lantaran sedang memasuki musim cengkeh.
"Jadi tidak ada istilah eksodus," kata Hamid.
238 WNI dari Wuhan, Tiongkok di Natuna. Foto: Kementerian Luar Negeri
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah virus korona menjadi darurat kesehatan global. Jumlah kematian melonjak menjadi 425 orang dan menginfeksi 19.550 orang per Selasa, 4 Februari 2020.
Infeksi virus korona bermunculan di sedikitnya 25 negara. Sejumlah negara beramai-ramai mengevakuasi warga termasuk Indonesia.
Sebanyak 238 WNI dievakuasi dan sedang menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. Keputusan ini bukan tanpa gejolak.
Sejumlah warga Natuna berunjuk rasa di Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu, 1 Februari 2020. Mereka menolak kedatangan WNI dari Wuhan yang akan diobservasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)