Jakarta: Beberapa partai politik (parpol) sepakat ambang batas parlemen naik menjadi tujuh persen. Penaikan parliamentary threshold ini diyakini dapat menggeser fokus partai politik.
Deputi Direktur Perludem Khoirunnisa Agustyati meyakini parpol akan lebih fokus pada pemilihan legislatif. Sementara pemilihan presiden (pileg) cenderung terabaikan.
"Parpol pasti lebih mementingkan dirinya menyelamatkan dirinya yang penting saya lolos karena ambang batas semakin besar," kata dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Perludem di Jakarta, Minggu, 7 Juni 2020.
Potensi ini muncul karena sistem pemilihan legislatif dan eksekutif di Indonesia dilakukan secara serentak. Sosok calon presiden yang diusung memengaruhi citra dan elektabilitas parpol pendukung.
"Kalau ambang batasnya (parlemen) semakin besar, kekhawatirannya ini akan berjalan masing-masing," ungkap dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi NasDem di DPR Saan Mustopa menyampaikan, salah satu tujuan penyelenggaraan Pemilu serentak 2019 yaitu ingin memperkuat sistem presidensial. Diharapkan, partai pengusung presiden lebih dominan di parlemen.
"Dalam praktek di 2019 yang lalu itu tetap tidak maksimal sehingga partai partai yang mengusung calon presiden tidak menjadi mayoritas di parlemen," kata Saan.
Jakarta: Beberapa partai politik (parpol) sepakat ambang batas parlemen naik menjadi tujuh persen. Penaikan
parliamentary threshold ini diyakini dapat menggeser fokus partai politik.
Deputi Direktur Perludem Khoirunnisa Agustyati meyakini parpol akan lebih fokus pada pemilihan legislatif. Sementara pemilihan presiden (pileg) cenderung terabaikan.
"Parpol pasti lebih mementingkan dirinya menyelamatkan dirinya yang penting saya lolos karena ambang batas semakin besar," kata dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Perludem di Jakarta, Minggu, 7 Juni 2020.
Potensi ini muncul karena sistem pemilihan legislatif dan eksekutif di Indonesia dilakukan secara serentak. Sosok calon presiden yang diusung memengaruhi citra dan elektabilitas parpol pendukung.
"Kalau ambang batasnya (parlemen) semakin besar, kekhawatirannya ini akan berjalan masing-masing," ungkap dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi NasDem di DPR Saan Mustopa menyampaikan, salah satu tujuan penyelenggaraan Pemilu serentak 2019 yaitu ingin memperkuat sistem presidensial. Diharapkan, partai pengusung presiden lebih dominan di parlemen.
"Dalam praktek di 2019 yang lalu itu tetap tidak maksimal sehingga partai partai yang mengusung calon presiden tidak menjadi mayoritas di parlemen," kata Saan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)