Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak seluruh elemen bangsa untuk mencari titik kesamaan dan tidak berselisih. Terutama hal-hal yang dapat memprovokasi dan menyulut permusuhan. Ia meminta penyelenggara negara dapat memperkuat kerja sama dan tak saling menyalahkan.
“Sudah saatnya kita meninggalkan kegiatan-kegiatan yang menyulut perselisihan bangsa dan negara,” katanya dalam sambutan buka puasa bersama di kediamannya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin 28 Mei 2018.
Ia menambahkan perbuatan tersebut adalah sia-sia dan ajaran Islam melarang manusia melakukan perbuatan mubazir. Ia mengimbau masyarakat lebih banyak menyibukkan diri dengan kegiatan produktif.
“Kalau kita fokus melakukan kegiatan profuktif, kita akan melangkah jadi bangsa yang maju sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia,” jelasnya.
Bamsoet juga menilai kegiatan buka puasa bersama menjadi ajang silaturahmi pemimpin yang penuh kebersamaan dan kekeluargaan. Hal ini dapat menjadi contoh yang baik tentang kerukunan.
“Jika pemimpinnya rukun dan guyub insyaallah kedamaian dan kemakmuran akan tercipta,” tambah politikus Partai Golkar ini.
Ia pun berharap agar Ramadan dijadikan momentum bagi terjaganya silaturahmi baik sebagai sesama umat dan sesama bangsa.
Mantan Ketua Komisi III DPR ini mengingatkan tak lama Ramadan usai dan bangsa Indonesia akan menghadapi Pilkada Serentak pada 27 Juni 2018. Selain itu, tahun 2018 ini juga merupakan tahun persiapan menghadapi Pemilu Serentak 2019.
"Karenanya, Ramadan kali ini harus dijadikan momentum untuk selalu menjalin silaturahmi antara sesama anak bangsa, terlebih di antara para elite politik," katanya.
Kelakar cawapres
Dalam sambutannya Bamsoet menyampaikan bahwa yang hadir dalam buka puasa ini hampir semua cawapres yang siap mendampingi Jokowi berkontestasi pada Pemilu 2019.
“Ada Pak Airlangga (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto), ada Pak Rommy (Ketua Umum PPP Romahurmuziy), dan ada Pak Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN). Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) walau berhalangan datang tapi menyampaikan bahwa beliau tetap cawapres."
"Kalau Pak Jokowi masih bimbang, di sini ada Ketua MK, Ketua MA, Ketua KY, Ketua BPK, dan ada ketua KPK yang siap melaksakan fit and proper test untuk cawapres Pak Jokowi,” kata Bamsoet berkelakar.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia harus menjadi rahmat dan bukan sebaliknya.
"Elite politik harus memberikan contoh bagaimana menjalankan toleransi dalam kehidupan. Kita memang berbeda dalam banyak hal, namun tetap bersatu dalam kebersamaan. Ramadan harus bisa membangun spirit bersatu padu, tetapi tidak menghilangkan keanekaan," jelas Bamsoet.
Ia berharap Ramadan memberikan kesempatan sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas diri serta menjaga persatuan bangsa. Sepatutnya, semua pihak menyadari bahwa bila perpecahan terjadi akan membuat bangsa lemah tak berdaya.
"Di bulan suci Ramadan mari kita menyatukan hati dan tindakan untuk selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kita sendiri," kata Bamsoet.
Selain Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, kegiatan buka puasa bersama di kediaman Ketua DPR juga dihadiri para menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Sosial Idrus Marham dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Hadir juga para pimpinan lembaga negara seperti Ketua BPK Moermahadi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua Komisi Yudisial Aidul Azhari, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan Kepala PPATK KA Badaruddin.
Sejumlah tokoh nasional juga hadir seperti Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Ketua Umum Kadin Roesan Roeslani. Turut serta para duta besar negara sahabat seperti Duta Besar Uzbekistan, Duta Besar Maroko, Dubes Uni Emirat Arab.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Obzdd60K" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak seluruh elemen bangsa untuk mencari titik kesamaan dan tidak berselisih. Terutama hal-hal yang dapat memprovokasi dan menyulut permusuhan. Ia meminta penyelenggara negara dapat memperkuat kerja sama dan tak saling menyalahkan.
“Sudah saatnya kita meninggalkan kegiatan-kegiatan yang menyulut perselisihan bangsa dan negara,” katanya dalam sambutan buka puasa bersama di kediamannya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin 28 Mei 2018.
Ia menambahkan perbuatan tersebut adalah sia-sia dan ajaran Islam melarang manusia melakukan perbuatan mubazir. Ia mengimbau masyarakat lebih banyak menyibukkan diri dengan kegiatan produktif.
“Kalau kita fokus melakukan kegiatan profuktif, kita akan melangkah jadi bangsa yang maju sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia,” jelasnya.
Bamsoet juga menilai kegiatan buka puasa bersama menjadi ajang silaturahmi pemimpin yang penuh kebersamaan dan kekeluargaan. Hal ini dapat menjadi contoh yang baik tentang kerukunan.
“Jika pemimpinnya rukun dan guyub insyaallah kedamaian dan kemakmuran akan tercipta,” tambah politikus Partai Golkar ini.
Ia pun berharap agar Ramadan dijadikan momentum bagi terjaganya silaturahmi baik sebagai sesama umat dan sesama bangsa.
Mantan Ketua Komisi III DPR ini mengingatkan tak lama Ramadan usai dan bangsa Indonesia akan menghadapi Pilkada Serentak pada 27 Juni 2018. Selain itu, tahun 2018 ini juga merupakan tahun persiapan menghadapi Pemilu Serentak 2019.
"Karenanya, Ramadan kali ini harus dijadikan momentum untuk selalu menjalin silaturahmi antara sesama anak bangsa, terlebih di antara para elite politik," katanya.
Kelakar cawapres
Dalam sambutannya Bamsoet menyampaikan bahwa yang hadir dalam buka puasa ini hampir semua cawapres yang siap mendampingi Jokowi berkontestasi pada Pemilu 2019.
“Ada Pak Airlangga (Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto), ada Pak Rommy (Ketua Umum PPP Romahurmuziy), dan ada Pak Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN). Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) walau berhalangan datang tapi menyampaikan bahwa beliau tetap cawapres."
"Kalau Pak Jokowi masih bimbang, di sini ada Ketua MK, Ketua MA, Ketua KY, Ketua BPK, dan ada ketua KPK yang siap melaksakan fit and proper test untuk cawapres Pak Jokowi,” kata Bamsoet berkelakar.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia harus menjadi rahmat dan bukan sebaliknya.
"Elite politik harus memberikan contoh bagaimana menjalankan toleransi dalam kehidupan. Kita memang berbeda dalam banyak hal, namun tetap bersatu dalam kebersamaan. Ramadan harus bisa membangun spirit bersatu padu, tetapi tidak menghilangkan keanekaan," jelas Bamsoet.
Ia berharap Ramadan memberikan kesempatan sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas diri serta menjaga persatuan bangsa. Sepatutnya, semua pihak menyadari bahwa bila perpecahan terjadi akan membuat bangsa lemah tak berdaya.
"Di bulan suci Ramadan mari kita menyatukan hati dan tindakan untuk selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kita sendiri," kata Bamsoet.
Selain Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, kegiatan buka puasa bersama di kediaman Ketua DPR juga dihadiri para menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Sosial Idrus Marham dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Hadir juga para pimpinan lembaga negara seperti Ketua BPK Moermahadi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua Komisi Yudisial Aidul Azhari, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan Kepala PPATK KA Badaruddin.
Sejumlah tokoh nasional juga hadir seperti Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Ketua Umum Kadin Roesan Roeslani. Turut serta para duta besar negara sahabat seperti Duta Besar Uzbekistan, Duta Besar Maroko, Dubes Uni Emirat Arab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)