Presiden Joko Widodo santap siang bersama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono. Foto: Intan - Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo santap siang bersama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono. Foto: Intan - Biro Pers Setpres

Cerita Grace saat Dijamu Presiden Jokowi

29 Juli 2018 10:21
Jakarta: Sabtu, 28 Juli 2018 menjadi hari yang berkesan buat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Siang itu Grace diundang oleh Presiden Joko Widodo untuk makan siang di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat.
 
"Buat saya, setiap pertemuan dengan Pak Jokowi selalu berkesan mendalam. Bukan hanya karena beliau seorang kepala negara, namun karena personality-nya yang selalu hangat, menghargai lawan bicara yang jauh lebih muda sekalipun, rendah hati dan membuat orang merasa mendapat perhatian penuh dari beliau," ungkap Grace dalam akun Instagramnya Gracenat.
 
Grace mengatakan, sepanjang karirnya sebagai wartawan hingga terjun ke politik, dirinya sudah bertemu dengan banyak orang. Mulai dari pejabat, konglomerat, penegak hukum, kriminal, tokoh masyarakat, pedagang pasar, anggota dewan yang terhormat, hingga pemulung yang tinggal di tempat pembuangan sampah akhir.
 
"Tetapi saya belum pernah bertemu orang seperti Pak Jokowi. Kalau yang lebih kaya banyak, yang (merasa) lebih pintar banyak, yang (merasa) lebih pengalaman banyak, apalagi yang merasa paling benar, wah berlimpah stoknya," ujarnya.
 

Buat saya, setiap pertemuan dgn Pak @jokowi selalu berkesan mendalam. Bukan hanya karena beliau adalah seorang kepala negara, namun karena personality nya yang selalu hangat, menghargai lawan bicara yang jauh lebih muda sekalipun, rendah hati dan membuat orang merasa mendapat perhatian penuh dari beliau. Sepanjang karir selama menjadi wartawan hingga kemudian terjun ke politik, saya dapat kesempatan ketemu banyak orang. Pejabat, konglomerat, penegak hukum, kriminal, tokoh masyarakat, pedagang pasar, anggota dewan yang terhormat, hingga pemulung yang tinggal di tempat pembuangan sampah akhir. Saya belum pernah bertemu orang seperti pak Jokowi. Kalau yang lebih kaya banyak, yang (merasa) lebih pintar banyak, yang (merasa) lebih pengalaman banyak, apalagi yang merasa paling benar, wah berlimpah stoknya. ???? Salah satu pelajaran penting yg saya dapat dari beliau adalah, trust, respect, support dan loyalty tidak ditentukan dari berapa lama pertemanan, berapa banyak harta, jabatan, kuasa yg kita miliki. Hal-hal itu akan kita dapatkan dengan sendirinya ketika kita bisa menyentuh hatinya dengan memperlakukan ia sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan. Atau istilah singkatnya : diwongke . Mungkin kedengeran simple ya. Memang bukan rocket science sih. Tapi nyatanya kok ngga banyak yang bisa begitu.

A post shared by Grace Natalie (@gracenat) on


 
Grace mengungkapkan, salah satu pelajaran penting yang didapat saat bertemu Presiden Jokowi adalah, bahwa trust, respect, support dan loyalty  tidak ditentukan dari berapa lama pertemanan, berapa banyak harta, jabatan, atau kekuasaan yang kita miliki.
 
"Hal-hal itu akan kita dapatkan dengan sendirinya ketika kita bisa menyentuh hatinya dengan memperlakukan ia sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan. Atau istilah singkatnya: diwongke," kata Grace.

Baca: Jokowi Makan Siang dengan Ketum Perindo, PSI dan PKPI
 
Menurut Grace, tidak semua orang bisa memiliki sifat seperti disebutkan di atas. Namun, semua itu ada di sosok Presiden Jokowi, yang menurut Grace tidak neko-neko, apa adanya, merakyat, dan berfikiran realistis.
 
"Mungkin kedengeran simple ya. Memang bukan rocket science sih. Tapi kok nyatanya enggak banyak yang bisa begitu," kata Grace.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan