Jakarta: Koalisi PKB-PDIP yang mengusung pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jawa Timur 2018 keok. Meski kalah, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ada peningkatan signifikan jumlah suara pemilih PDIP di Jatim.
"Kalau dilihat dari jumlah total suara yang loyal kepada PDIP itu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Kita lihat di Jatim itu kan basis dari PKB," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Juni 2018.
Hasto menilai menyodorkan Puti Guntur sebagai pendamping Gus Ipul bukan hal yang sia-sia. Keberadaan cucu sang proklamator itu cukup untuk mengkatrol basis suara PDIP di Jawa Timur.
"Ada cukup siginifikan ditinjau dari preferensi terhadap PDIP," ucap Hasto.
Hasto memahami waktu yang dimiliki Puti untuk bersosialisasi sangat mepet. Apalagi, Puti masuk di tengah jalan setelah Abdullah Azhar Anas mengundurkan diri setelah insiden skandal foto syur yang diduga mirip dirinya yang beredar.
"Jadi Mbak Puti kan sejak 10 Januari dibandingkan dengan mereka yang berkonsentrasi lebih dari 17 tahun. Ya ini hasilnya luar biasa," jelas Hasto.
(Baca juga: PKB Salah Kalkulasi di Pilkada Jatim)
Meski secara persentase jumlah kemenangan partai berlogo banteng ini masih jauh dari harapan, tetapi Hasto bersyukur lebih banyak kader PDIP yang terpilih. Ketimbang partai lain dengan jumlah persentase kemenangan lebih besar namun sekedar mengusung figur di luar kadernya.
Calon terpilih dari kader, kata Hasto, menguntungkan partainya. PDIP jadi lebih mudah mengkonsolidasikan kekuatan partai menjelang pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
"Kita lihat di tingkat kabupaten tadi dengan kemenangan sebanyak di 91 daerah dari 151 yang kita ikut. Tentu saja 91 daerah ini harus segera melakukan langkah konsilidasi sehingga nanti akan berdampak positif pada pileg dan pilpres," pungkas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/9K54ylyk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Koalisi PKB-PDIP yang mengusung pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jawa Timur 2018 keok. Meski kalah, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ada peningkatan signifikan jumlah suara pemilih PDIP di Jatim.
"Kalau dilihat dari jumlah total suara yang loyal kepada PDIP itu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Kita lihat di Jatim itu kan basis dari PKB," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Juni 2018.
Hasto menilai menyodorkan Puti Guntur sebagai pendamping Gus Ipul bukan hal yang sia-sia. Keberadaan cucu sang proklamator itu cukup untuk mengkatrol basis suara PDIP di Jawa Timur.
"Ada cukup siginifikan ditinjau dari preferensi terhadap PDIP," ucap Hasto.
Hasto memahami waktu yang dimiliki Puti untuk bersosialisasi sangat mepet. Apalagi, Puti masuk di tengah jalan setelah Abdullah Azhar Anas mengundurkan diri setelah insiden skandal foto syur yang diduga mirip dirinya yang beredar.
"Jadi Mbak Puti kan sejak 10 Januari dibandingkan dengan mereka yang berkonsentrasi lebih dari 17 tahun. Ya ini hasilnya luar biasa," jelas Hasto.
(Baca juga:
PKB Salah Kalkulasi di Pilkada Jatim)
Meski secara persentase jumlah kemenangan partai berlogo banteng ini masih jauh dari harapan, tetapi Hasto bersyukur lebih banyak kader PDIP yang terpilih. Ketimbang partai lain dengan jumlah persentase kemenangan lebih besar namun sekedar mengusung figur di luar kadernya.
Calon terpilih dari kader, kata Hasto, menguntungkan partainya. PDIP jadi lebih mudah mengkonsolidasikan kekuatan partai menjelang pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
"Kita lihat di tingkat kabupaten tadi dengan kemenangan sebanyak di 91 daerah dari 151 yang kita ikut. Tentu saja 91 daerah ini harus segera melakukan langkah konsilidasi sehingga nanti akan berdampak positif pada pileg dan pilpres," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)