Jakarta: Polri dan lembaga terkait diminta untuk segera melakukan penyelidikan mendalam, terkait ledakan bom di Pasuruan. Diharapkan, terduga pelaku bom di Pasuruan segera ditangkap.
"BIN (Badan Intelijen Negara) agar terus meningkatkan kewaspadaan di daerah yang menjadi tempat berkembang terorisme dan radikalisme," kata Ketua DPR RI Bambang Soesatyo melalui telepon selulernya, di Jakarta, Jumat, 7 Juli 2018.
Menurut bamsoet hal yang penting lainnya, adalah Polri, BIN, dan lembaga terkait bekerja ekstra melakukan deteksi dini. Hal itu untuk mencegah muncul tindakan radikal.
"Saya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap setiap kejadian di lingkungannya dan segera melaporkan, jika ada kegiatan yang mengarah kepada radikalisme," terangnya.
Baca: Istri Pemilik Bom di Pasuruan Bungkam
Menurutnya, ledakan di Pasuruan menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. “Saya menyatakan keprihatinan atas kejadian ledakan yang menyebabkan seorang anak terluka,” tukas Bambang.
Sebelumnya, ledakan empat kali terjadi di kawasan Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur pada kamis, 5 Juli 2018 kemarin. Sebelum ledakan terjadi, seorang anak berusia tiga tahun empat bulan diduga sempat bermain-main dengan bahan peledak tersebut.
Namun, si anak tak menyadari jika barang yang dipegangnya merupakan bahan peledak berdaya ledak rendah (low Eksplosif).
Polisi juga menemukan satu bom aktif pasca-empat ledakan yang bersumber dari rumah A, 50, di Jalan Pepaya, Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Ledakan pertama menimpa anak laki-lakinya yang memainkan bom rakitan A.
Saat ini polisi masih memburu A. Dia berhasil kabur dengan membawa tas ransel yang diduga berisi bahan peledak dengan menggunakan sepeda motor.
Jakarta: Polri dan lembaga terkait diminta untuk segera melakukan penyelidikan mendalam, terkait ledakan bom di Pasuruan. Diharapkan, terduga pelaku bom di Pasuruan segera ditangkap.
"BIN (Badan Intelijen Negara) agar terus meningkatkan kewaspadaan di daerah yang menjadi tempat berkembang terorisme dan radikalisme," kata Ketua DPR RI Bambang Soesatyo melalui telepon selulernya, di Jakarta, Jumat, 7 Juli 2018.
Menurut bamsoet hal yang penting lainnya, adalah Polri, BIN, dan lembaga terkait bekerja ekstra melakukan deteksi dini. Hal itu untuk mencegah muncul tindakan radikal.
"Saya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap setiap kejadian di lingkungannya dan segera melaporkan, jika ada kegiatan yang mengarah kepada radikalisme," terangnya.
Baca: Istri Pemilik Bom di Pasuruan Bungkam
Menurutnya, ledakan di Pasuruan menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. “Saya menyatakan keprihatinan atas kejadian ledakan yang menyebabkan seorang anak terluka,” tukas Bambang.
Sebelumnya, ledakan empat kali terjadi di kawasan Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur pada kamis, 5 Juli 2018 kemarin. Sebelum ledakan terjadi, seorang anak berusia tiga tahun empat bulan diduga sempat bermain-main dengan bahan peledak tersebut.
Namun, si anak tak menyadari jika barang yang dipegangnya merupakan bahan peledak berdaya ledak rendah (
low Eksplosif).
Polisi juga menemukan satu bom aktif pasca-empat ledakan yang bersumber dari rumah A, 50, di Jalan Pepaya, Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Ledakan pertama menimpa anak laki-lakinya yang memainkan bom rakitan A.
Saat ini polisi masih memburu A. Dia berhasil kabur dengan membawa tas ransel yang diduga berisi bahan peledak dengan menggunakan sepeda motor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)