Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ternyata sudah meminta Suharso Monoarfa menjadi Ketua Dewan Pertimbangan. Namun, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) itu tak mau menerima tawaran tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy (Romy) di sela pembukaan kegiatan Harlah Ke-50 PPP. Dirinya menjadi sosok alternatif karena Suharso tak mau menduduki posisi tersebut.
"Kemarin Pak Mardiono (Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono) sebenarnya sudah meminta ke Suharso Monoarfa untuk menjadi ketua majelis pertimbangan juga tapi pak Harso tidak bersedia," kata Romy di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2023.
Romy menyampaikan jabatan Ketua Majelis Pertimbangan PPP ini biasanya diisi mantan ketua umum. Hal itu sudah menjadi tradisi di PPP.
"Dulu waktu Buya Ismail Hasan berhenti menjadi Ketum dan Pak Hamzah (eks Ketum PPP Hamzah Haz) naik, Ketua Majelis Pertimbangannya juga buya Ismail Hasan," ungkap dia.
Hal serupa terjadi saat Suryadharma Ali menjadi Ketum. Posisi Ketua Majelis Pertimbangan diisi Hamzah Haz.
"Tapi waktu itu Pak Hamzah tidak bersedia," sebut Romy.
Rommy menyatakan tak ada alasan lain dirinya menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan. Dia hanya ingin melanjutkan tradisi di PPP.
"Jadi sebernarnya itu tradisi saja," ujar dia.
Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ternyata sudah meminta Suharso Monoarfa menjadi Ketua Dewan Pertimbangan. Namun, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) itu tak mau menerima tawaran tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy (Romy) di sela pembukaan kegiatan Harlah Ke-50
PPP. Dirinya menjadi sosok alternatif karena Suharso tak mau menduduki posisi tersebut.
"Kemarin Pak Mardiono (Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono) sebenarnya sudah meminta ke Suharso Monoarfa untuk menjadi ketua majelis pertimbangan juga tapi pak Harso tidak bersedia," kata
Romy di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2023.
Romy menyampaikan jabatan Ketua Majelis Pertimbangan PPP ini biasanya diisi mantan ketua umum. Hal itu sudah menjadi tradisi di PPP.
"Dulu waktu Buya Ismail Hasan berhenti menjadi Ketum dan Pak Hamzah (eks Ketum PPP Hamzah Haz) naik, Ketua Majelis Pertimbangannya juga buya Ismail Hasan," ungkap dia.
Hal serupa terjadi saat Suryadharma Ali menjadi Ketum. Posisi Ketua Majelis Pertimbangan diisi Hamzah Haz.
"Tapi waktu itu Pak Hamzah tidak bersedia," sebut
Romy.
Rommy menyatakan tak ada alasan lain dirinya menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan. Dia hanya ingin melanjutkan tradisi di PPP.
"Jadi sebernarnya itu tradisi saja," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
