Tangerang: Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan lebih dari 80 persen perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air mengalami kegagalan. Sebab, mereka tidak mampu membaca keinginan pasar.
"Hati-hati. Sebanyak 80 persen sampai 90 persen startup gagal saat merintis karena tidak melihat kebutuhan pasar. Seharusnya semua berangkat dari kebutuhan pasar," ujar Jokowi saat membuka BUMN Startup Day di ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin, 26 September 2022.
Ia mencontohkan, pada masa puncak pandemi covid-19, masyarakat sangat membutuhkan pelayanan medis yang praktis dan efektif. Dari kebutuhan itu, banyak muncul perusahaan rintis di sektor telemedicine.
"Saat krisis kesehatan. kita melihat di situ peluangnya sangat besar. Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan? Buat telemedicine. Pelayanan kesehatan bisa disambungkan dengan platform, dengan aplikasi," terang Presiden.
Menurut Jokowi, pemikiran seperti itu harus terus dipertajam. Sehingga, pengusaha bisa terus bertahan dan berkembang.
Selain ketidakmampuan membaca pasar, perusahaan rintis kerap ambruk karena kehabisan dana. Menurut Jokowi, peran modal ventura menjadi sangat penting. Perusahaan-perusahaan penyedia modal, terutama BUMN, diminta mendampingi startup potensial dan mengarahkan mereka ke pasar yang tepat.
"Ini fungsinya venture capital, fungsinya BUMN, agar ekosistem besar yang ingin kita bangun ini bisa saling sambung sehingga semuanya terdampingi dengan baik, tidak gagal, untuk masuk ke pasar-pasar, ke peluang-peluang yang ada di negara kita," jelas Jokowi.
Tangerang: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) membeberkan lebih dari 80 persen perusahaan rintisan atau
startup di Tanah Air mengalami kegagalan. Sebab, mereka tidak mampu membaca keinginan pasar.
"Hati-hati. Sebanyak 80 persen sampai 90 persen
startup gagal saat merintis karena tidak melihat kebutuhan pasar. Seharusnya semua berangkat dari kebutuhan pasar," ujar Jokowi saat membuka BUMN
Startup Day di ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin, 26 September 2022.
Ia mencontohkan, pada masa puncak pandemi covid-19, masyarakat sangat membutuhkan pelayanan medis yang praktis dan efektif. Dari kebutuhan itu, banyak muncul perusahaan rintis di sektor
telemedicine.
"Saat krisis kesehatan. kita melihat di situ peluangnya sangat besar. Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan? Buat
telemedicine. Pelayanan kesehatan bisa disambungkan dengan
platform, dengan aplikasi," terang Presiden.
Menurut
Jokowi, pemikiran seperti itu harus terus dipertajam. Sehingga, pengusaha bisa terus bertahan dan berkembang.
Selain ketidakmampuan membaca pasar, perusahaan rintis kerap ambruk karena kehabisan dana. Menurut Jokowi, peran modal ventura menjadi sangat penting. Perusahaan-perusahaan penyedia modal, terutama BUMN, diminta mendampingi startup potensial dan mengarahkan mereka ke pasar yang tepat.
"Ini fungsinya
venture capital, fungsinya BUMN, agar ekosistem besar yang ingin kita bangun ini bisa saling sambung sehingga semuanya terdampingi dengan baik, tidak gagal, untuk masuk ke pasar-pasar, ke peluang-peluang yang ada di negara kita," jelas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)