Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan. Dok. Istimewa
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan. Dok. Istimewa

BIN: Kelompok Terbawah Akan Dapat Perlindungan Maksimal

Achmad Zulfikar Fazli • 05 September 2022 22:51
Jakarta: Pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat untuk meredam dampak inflasi akibat penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pertalite dan bisolar. Bansos tersebut berupa BLT sebesar Rp600 ribu untuk 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp12,4 triliun.
 
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, menegaskan pengalihan subsidi BBM ke bansos akan memitigasi dampak geopolitik global terhadap tekanan energi nasional. Kemudian, membuat desain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih tepat sasaran.
 
Budi mengatakan pemerintah saat ini fokus melindungi masyarakat tak mampu melalui skema bantalan sosial serta perlindungan sosial lainnya. “Pemerintah memastikan rakyat di kelompok terbawah akan mendapat perlindungan maksimal dari kebijakan ini,” tegas Budi, Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Sementara itu, pengamat ekonomi Defiyan Cori, mengatakan bansos bisa dijadikan cara untuk mempertahankan daya beli masyarakat. “Kebijakan pro rakyat harus dilanjutkan,” ujar dia.
 
Sebagai penyalur BLT, PT Pos Indonesia terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial mengenai data penerima manfaat, sehingga data 20,6 juta orang bisa segera diperoleh. Penyaluran bansos berupa BLT itu akan dilakukan dengan tiga cara, yakni melalui kantor pos terdekat bagi penerima manfaat yang berdomisili dalam radius sekitar 500 meter dari kantor pos.
 
Kemudian, disalurkan melalui komunitas, seperti RT/RW, kelurahan dan kecamatan. Selanjutnya, mengantar langsung ke setiap rumah bagi kalangan disabilitas, orang tua, dan warga yang bermukim di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3 T).
 

Baca: Dampak Penaikan BBM, Tiket Bus AKAP di Tangerang Naik 30%


Bansos kedua adalah untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan. Bansos akan dikucurkan untuk 16 juta pekerja, sebesar Rp600 ribu per pekerja per bulan yang diberikan lewat Kementerian Ketenagakerjaan. 
 
Ada tiga kriteria atau syarat tambahan penerima bansos ini. Yakni, penerima bukan peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Penerima tidak pernah menjadi peserta program Kartu Prakerja, dan peserta bukan anggota TNI, Polri, maupun Aparatur Sipil Negara (ASN).
 
Data penerima BSU disesuaikan dengan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdaftar hingga Juli 2022. Pengeluarannya akan dilakukan melalui bank BUMN atau Himbara dan PT Pos Indonesia. 
 
Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) menyampaikan bantuan langsung tunai (BLT) BBM untuk 18.486.756 keluarga siap disalurkan melalui PT Pos Indonesia. Angka tersebut masih kurang dari target awal yang mencapai 20,65 juta keluarga.
 
Menurut Risma, BLT diberikan kepada masyarakat selama empat bulan, dengan nominal Rp150 ribu per bulan dan diberikan dua kali kepada penerima. Secara total penerima bantuan akan mendapat Rp300 ribu pada September dan Desember 2022.
 
"Sisanya, sedang proses karena seperti kita ketahui, kita umumkan hari ini, satu jam, satu menit kemudian ada yang meninggal jadi perlu cleansing masih ada 313.244 keluarga penerima manfaat di PT Pos yang sedang kita cleansing bersama," ujar Risma.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan