medcom.id, Jakarta: Baliho bergambar Agung Laksono dan Zainudin Amali selaku Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol dan Sekjen hasil Munas Ancol dicopot oleh beberapa petugas keamanan di DPP Golkar. Pencopotan tersebut atas perintah Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid.
Menanggapi pencabutan tersebut, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono meminta tidak ada lagi upaya provokasi dengan melakukan pencopotan baliho.
"Tapi ada saya dengar mencopot-copot spanduk atau gambar. Saya imbau tidak mulai lagi memprovokasi-provokasi. Tidak lagi menciderai silaturahmi yang sudah terbentuk, tidak menciderai islah yang sudah dibentuk," kata Agung dalam konferensi pers di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin (2/11/2015).
Ia meminta agar semua pihak dapat menjauhi sikap arogansinya masing-masing.
"Copot paling pasang lagi, copot pasang lagi. Saya rasa tidak subtansial lah," tukas dia.
Ia pun mempersilahkan Golkar hasil Munas Bali untuk memasang baliho dengan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie dengan Sekjen hasil Munas Bali, Idrus Marham di markas partai berlambang pohon beringin tersebut. Namun, ia menghimbau agar tidak ada penurunan baliho yang ada di DPP Golkar.
"Mereka kalau mau memasang spanduk juga silahkan. Tapi jangan menurunkan yang sudah terpasang," pungkas dia.
Seperti diketahui, sejumlah petugas keamanan di DPP Golkar mencopot baliho Golkar yang memajang gambar Agung Laksono sebagai Ketua Umum Golkar dan Zainudin Amali sebagai Sekjen Golkar. Baliho tersebut awalnya terpasang di lobby utama DPP Partai Golkar, tepatnya di atas lambang partai Golkar.
Penurunan tersebut diduga diminta oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid saat bersama Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie mendatangi DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin (2/11/2015) siang tadi.
medcom.id, Jakarta: Baliho bergambar Agung Laksono dan Zainudin Amali selaku Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol dan Sekjen hasil Munas Ancol dicopot oleh beberapa petugas keamanan di DPP Golkar. Pencopotan tersebut atas perintah Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid.
Menanggapi pencabutan tersebut, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono meminta tidak ada lagi upaya provokasi dengan melakukan pencopotan baliho.
"Tapi ada saya dengar mencopot-copot spanduk atau gambar. Saya imbau tidak mulai lagi memprovokasi-provokasi. Tidak lagi menciderai silaturahmi yang sudah terbentuk, tidak menciderai islah yang sudah dibentuk," kata Agung dalam konferensi pers di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin (2/11/2015).
Ia meminta agar semua pihak dapat menjauhi sikap arogansinya masing-masing.
"Copot paling pasang lagi, copot pasang lagi. Saya rasa tidak subtansial lah," tukas dia.
Ia pun mempersilahkan Golkar hasil Munas Bali untuk memasang baliho dengan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie dengan Sekjen hasil Munas Bali, Idrus Marham di markas partai berlambang pohon beringin tersebut. Namun, ia menghimbau agar tidak ada penurunan baliho yang ada di DPP Golkar.
"Mereka kalau mau memasang spanduk juga silahkan. Tapi jangan menurunkan yang sudah terpasang," pungkas dia.
Seperti diketahui, sejumlah petugas keamanan di DPP Golkar mencopot baliho Golkar yang memajang gambar Agung Laksono sebagai Ketua Umum Golkar dan Zainudin Amali sebagai Sekjen Golkar. Baliho tersebut awalnya terpasang di lobby utama DPP Partai Golkar, tepatnya di atas lambang partai Golkar.
Penurunan tersebut diduga diminta oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid saat bersama Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie mendatangi DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin (2/11/2015) siang tadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)