medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo semringah di kantor Kementerian Perhubungan. Ia senang karena kotrak proyek di Kementerian Perhubungan sudah dimulai pada Januari.
Keinginan Presiden, setelah dokumen daftar isian pelaksanaan anggaran beres, jajarannya langsung melelang proyek. Sehingga, Januari kontrak proyek sudah ditandatangani.
Menurut Presiden, keinginan itu sudah ia sampaikan sejak enam bulan lalu. "Saya senang ke Kemenhub hari ini, kontrak telah dimulai Januari," ujar Presiden di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Pejabat pembuat komitmen satuan kerja atau unit Pelayanan teknis Kementerian Perhubungan dan pihak kontraktor penyedia barang dan jasa menandatangani kontrak kegiatan strategis disaksikan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin 18 Januari 2016. Antara Foto/Widodo S. Jusuf
Pagi tadi, Presiden menyaksikan penandatanganan kontrak kegiatan strategis Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2016. Nilai proyek di Kementerian Perhubungan, kata Presiden, mencapai Rp2 triliun.
Presiden mengaku selalu mendorong proyek dimulai pada Januari. Menurut dia, gaya-gaya pemerintahan lalu yang memulai proyek pada Mei, Juni, atau bahkan Oktober, mesti ditinggalkan.
"Tinggalkan pola-pola atau tradisi lama," ujar dia.
Presiden Joko Widodo dan para menteri meninjau proyek pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis 14 Januari 2016. Antara Foto/Yudhi Mahatma
Presiden menilai, hasil proyek infrastruktur yang dibangun pada Oktober tidak akan maksimal. Sebab, saat itu sedang musim hujan. "Tapi kalau di awal seperti ini (Januari), kita bisa mengelola kualitas," katanya.
Dia juga ingin pembangunan infrastruktur menggerakkan perekonomian di daerah. Proyek-proyek yang bisa dikerjakan kontraktor daerah, kontraktor tingkat nasional tidak usah ikut campur.
Bila memang proyek harus dikerjakan kontraktor nasional, subkontraktor bisa dari daerah. "Kenapa? Supaya lebih besar uang beredar di daerah. Saya ingin uang beredar merata dari Sabang sampai Merauke," tegas dia.
Proyek infrastruktur juga harus menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin dari daerah. Arahan Presiden selanjutnya, setiap kegiatan di sebuah kementerian harus terintegrasi dengan kementerian terkait.
Presiden menyontohkan saat dirinya kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Ia mengakui landasan pacu dan terminal di Bandara Komodo cukup baik, namun toiletnya kotor.
Menurut Presiden, kebersihan toilet bukan urusan Kementerian Perhubungan. Karena itu, instansi terkait mesti peka dengan hal itu.
"Saya minta semua pekerjaan dicek ke lapangan, jangan hanya dari belakang meja. Karena, distorsi terjadi di lapangan," tegas Presiden.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo semringah di kantor Kementerian Perhubungan. Ia senang karena kotrak proyek di Kementerian Perhubungan sudah dimulai pada Januari.
Keinginan Presiden, setelah dokumen daftar isian pelaksanaan anggaran beres, jajarannya langsung melelang proyek. Sehingga, Januari kontrak proyek sudah ditandatangani.
Menurut Presiden, keinginan itu sudah ia sampaikan sejak enam bulan lalu. "Saya senang ke Kemenhub hari ini, kontrak telah dimulai Januari," ujar Presiden di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Pejabat pembuat komitmen satuan kerja atau unit Pelayanan teknis Kementerian Perhubungan dan pihak kontraktor penyedia barang dan jasa menandatangani kontrak kegiatan strategis disaksikan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin 18 Januari 2016. Antara Foto/Widodo S. Jusuf
Pagi tadi, Presiden menyaksikan penandatanganan kontrak kegiatan strategis Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2016. Nilai proyek di Kementerian Perhubungan, kata Presiden, mencapai Rp2 triliun.
Presiden mengaku selalu mendorong proyek dimulai pada Januari. Menurut dia, gaya-gaya pemerintahan lalu yang memulai proyek pada Mei, Juni, atau bahkan Oktober, mesti ditinggalkan.
"Tinggalkan pola-pola atau tradisi lama," ujar dia.
Presiden Joko Widodo dan para menteri meninjau proyek pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis 14 Januari 2016. Antara Foto/Yudhi Mahatma
Presiden menilai, hasil proyek infrastruktur yang dibangun pada Oktober tidak akan maksimal. Sebab, saat itu sedang musim hujan. "Tapi kalau di awal seperti ini (Januari), kita bisa mengelola kualitas," katanya.
Dia juga ingin pembangunan infrastruktur menggerakkan perekonomian di daerah. Proyek-proyek yang bisa dikerjakan kontraktor daerah, kontraktor tingkat nasional tidak usah ikut campur.
Bila memang proyek harus dikerjakan kontraktor nasional, subkontraktor bisa dari daerah. "Kenapa? Supaya lebih besar uang beredar di daerah. Saya ingin uang beredar merata dari Sabang sampai Merauke," tegas dia.
Proyek infrastruktur juga harus menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin dari daerah. Arahan Presiden selanjutnya, setiap kegiatan di sebuah kementerian harus terintegrasi dengan kementerian terkait.
Presiden menyontohkan saat dirinya kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Ia mengakui landasan pacu dan terminal di Bandara Komodo cukup baik, namun toiletnya kotor.
Menurut Presiden, kebersihan toilet bukan urusan Kementerian Perhubungan. Karena itu, instansi terkait mesti peka dengan hal itu.
"Saya minta semua pekerjaan dicek ke lapangan, jangan hanya dari belakang meja. Karena, distorsi terjadi di lapangan," tegas Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)