Foto: Desi Angriani
Foto: Desi Angriani

​'Almamaternya' Bergolak, Nusron Tak Mau Ada Pemecatan

Desi Angriani • 27 November 2014 18:24
medcom.id, Jakarta. Akibat mendukung Jokowi-JK pada Pilpres 2014, Nusron Wahid dipecat dari Partai Golkar. Perpecahaan yang sedang melanda Partai Golkar berbuntut pemecatan, meski yang terancam dipecat adalah pemecatnya kala itu.
 
"Saya sebagai alumni mendorong rekonsiliasi. Pemecatan sudah tidak boleh ada lagi," ujar Nusron.
 
Kepada wartawan yang mencegat usai dirinya dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (27/11/2014), Nusron berharap pihak yang berseteru saling menahan diri. Hanya dengan ketenangan maka dapat diambil jalan keluar yang terbaik. 

Menurutnya Indonesia tetap membutuhkan partai politik yang besar dan kuat seperti Golkar untuk membangun demokrasi. Tidak menjadi soal siapa yang terpilih sebagai pemimpinnya.
 
"Yang jelas Golkar tidak boleh dipimpin secara hegemonik," sambung Nusron.
 
Nusron adalah caleg terpilih golkar dari Jawa Tengah yang pada Pemilu 2014 meraih perolehan suara tertinggi dibanding caleg lainnya. Akibat tidak mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 2014, Nusron adalah salah satu dari beberapa kader muda Partai Golkar yang dikenaik sanksi pemecatan oleh Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
 
Terhadap pemecatannya sebagai kader Partai Golkar, Nuron mengajukan gugatan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Karena belum ada putusan hukum tetap atas gugatannya, Nusron tetap KPU lantik sebagai angga DPR.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan