medcom.id, Jakarta: Kenaikan harga BBM menuai pro dan kontra. Tak sedikit masyarakat yang menyesalkan keputusan Presiden Joko Widodo untuk menaikkan harga BBM di awal pemerintahannya.
Namun politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin meyakinkan publik bahwa Jokowi tak mengabaikan rakyat saat memutuskan untuk menaikkan harga BBM. Selain itu, Hasanuddin yakin kenaikan harga BBM di era pemerintahan Jokowi-JK tak akan sebanyak rezim sebelumnya.
"Menurut hemat saya, SBY sepuluh tahun (menjabat) 7 kali naik (BBM), zaman Megawati Soekarnoputri naik 4 kali. Insya Allah lah, selama pemerintahan Jokowi tidak akan sebanyak itu (penaikan BBM-nya)," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di MPR ini menegaskan, pencabutan subsidi sama sekali tak bertujuan menyusahkan rakyat. Meski mengakui ada banyak sumber dana selain mencabut subsidi, Hasanudin memilai alokasi dana lain itu tak bisa mencukupi.
"Ada banyak (alokasi dana lain), tapi kan enggak cukup. Akan jadi beban terus subsidi itu, akan lebih banyak penyelundupan, termasuk oleh aparat," terang mantan Wakil Ketua Komisi I DPR periode 2009-2014 itu.
Dia juga yakin dampak kenaikan BBM akan terasa hingga tiga bulan ke depan. Namun semuanya akan berjalan normal setelah kondisi stabil. "Keputusan ini memberikan dampak baik," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Kenaikan harga BBM menuai pro dan kontra. Tak sedikit masyarakat yang menyesalkan keputusan Presiden Joko Widodo untuk menaikkan harga BBM di awal pemerintahannya.
Namun politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin meyakinkan publik bahwa Jokowi tak mengabaikan rakyat saat memutuskan untuk menaikkan harga BBM. Selain itu, Hasanuddin yakin kenaikan harga BBM di era pemerintahan Jokowi-JK tak akan sebanyak rezim sebelumnya.
"Menurut hemat saya, SBY sepuluh tahun (menjabat) 7 kali naik (BBM), zaman Megawati Soekarnoputri naik 4 kali. Insya Allah lah, selama pemerintahan Jokowi tidak akan sebanyak itu (penaikan BBM-nya)," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di MPR ini menegaskan, pencabutan subsidi sama sekali tak bertujuan menyusahkan rakyat. Meski mengakui ada banyak sumber dana selain mencabut subsidi, Hasanudin memilai alokasi dana lain itu tak bisa mencukupi.
"Ada banyak (alokasi dana lain), tapi kan enggak cukup. Akan jadi beban terus subsidi itu, akan lebih banyak penyelundupan, termasuk oleh aparat," terang mantan Wakil Ketua Komisi I DPR periode 2009-2014 itu.
Dia juga yakin dampak kenaikan BBM akan terasa hingga tiga bulan ke depan. Namun semuanya akan berjalan normal setelah kondisi stabil. "Keputusan ini memberikan dampak baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)