Konpers LSI soal kisruh Partai Golkar. (Foto:Achmad Zulfikar)
Konpers LSI soal kisruh Partai Golkar. (Foto:Achmad Zulfikar)

LSI: Elektabilitas Partai Golkar Hanya 8,4 Persen

Achmad Zulfikar Fazli • 19 Desember 2014 16:57
medcom.id, Jakarta: Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan, apabila Pemilu Legislatif dilakukan pada Desember 2014, maka elektabilitas Partai Golkar hanya sebesar 8,4 persen. Angka ini merosot tajam dari elektabilitas sebelum perpecahan di internal Golkar terjadi.
 
"Survei LSI Denny JA pada Desember 2014 menunjukkan bahwa elektabilitas Golkar saat ini merosot jauh dibawah 10 persen," kata peneliti LSI Ardian Sopa di kantor LSI, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
 
Dia mengatakan penurunan elektabilitas itu disebabkan dualisme kepemimpinan dan konflik internal yang berlarut-larut. Menurut dia, apabila konflik ini berlanjut maka elektabilitas Golkar akan semakin merosot, karena citra buruk yang melekat akibat konflik elite partainya sendiri.

"Tidak ada pilihan lain bagi Golkar selain melakukan islah dan membenahi kembali partai bersama-sama. Konflik itu merugikan kedua kubu di Golkar," ujarnya..
 
Ardian menjelaskan, elektabilitas Golkar di Desember 2014 merupakan yang terendah dalam sejarah perjalanan politik Partai Golkar. Dia mencontohkan perolehan suara Golkar di tiga pemilu terakhir pascareformasi yang menunjukkan elektabilitas Golkar selalu diatas 10 persen.
 
"Di Pemilu 1999, meski dihujat dan dianggap sebagai musuh reformasi, Golkar masih bisa memperoleh 22,44 persen suara pemilu nasional," ucapnya.
 
Selain itu dia menjelaskan di Pemilu 2004, Golkar menjadi pemenang pemilu dengan perolehan suara sebesar 21,58 persen, dan di 2009 memperoleh 14,45 persen.
 
Sementara itu, menurut Ardian, Golkar tetap menjadi partai besar dengan menduduki peringkat kedua di Pemilu 2014 dengan perolehan suara sebesar14,75 persen. "Golkar terancam menjadi partai kelas dua atau bahkan partai gurem apabila konflik berlanjut. Mau tidak mau rekonsiliasi harus dilakukan," tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan