medcom.id, Jakarta: Kisruh antarkoalisi di DPR ternyata belum tuntas sepenuhnya. Poin-poin kesepakatan masih belum diteken dua kubu yang terlibat konflik politik di parlemen.
Ketua DPR Setya Novanto membenarkan hal itu. Namun dia berjanji, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) secepatnya akan bertemu kembali untuk menandatangani dokumen kesepahaman.
"Secepatnya yah," kata Setya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Karena para elite parpol di dua koalisi itu belum meneken surat kesepakatan, otomatis di level pimpinan fraksi pun belum dilakukan.
"Semua dasarnya kesepakatan bersama antara Pramono Anung di KIH dan KMP ada Idrus Marham dan Hatta Rajasa. Nanti pimpinan fraksi tanda tangan bersama," kata Setya.
Beredar kabar kesepakatan KIH-KMP ditandatangani Senin (10/11/2014) sore kemarin. Namun kabar itu terbantahkan. Belum diketahui apa yang menyebabkan kesepakatan belum ditandatangani.
Sebelumnya kedua kubu mengklaim semua persoalan di DPR sudah tuntas. Dua koalisi yang sebelumnya saling bermanuver sudah sepakat untuk mengakhiri konflik. Konflik ini berakibat pada terbelahnya DPR. Dualisme ini membuat lembaga legislatif ini tidak bisa bekerja optimal.
medcom.id, Jakarta: Kisruh antarkoalisi di DPR ternyata belum tuntas sepenuhnya. Poin-poin kesepakatan masih belum diteken dua kubu yang terlibat konflik politik di parlemen.
Ketua DPR Setya Novanto membenarkan hal itu. Namun dia berjanji, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) secepatnya akan bertemu kembali untuk menandatangani dokumen kesepahaman.
"Secepatnya yah," kata Setya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Karena para elite parpol di dua koalisi itu belum meneken surat kesepakatan, otomatis di level pimpinan fraksi pun belum dilakukan.
"Semua dasarnya kesepakatan bersama antara Pramono Anung di KIH dan KMP ada Idrus Marham dan Hatta Rajasa. Nanti pimpinan fraksi tanda tangan bersama," kata Setya.
Beredar kabar kesepakatan KIH-KMP ditandatangani Senin (10/11/2014) sore kemarin. Namun kabar itu terbantahkan. Belum diketahui apa yang menyebabkan kesepakatan belum ditandatangani.
Sebelumnya kedua kubu mengklaim semua persoalan di DPR sudah tuntas. Dua koalisi yang sebelumnya saling bermanuver sudah sepakat untuk mengakhiri konflik. Konflik ini berakibat pada terbelahnya DPR. Dualisme ini membuat lembaga legislatif ini tidak bisa bekerja optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)