medcom.id, Jakarta: Pakar politik Muhammad Aras menilai mundurnya jadwal pengumuman kabinet yang semestinya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (22/10/2014) tidak berarti apapun untuk masyarakat.
"Masyarakat tidak resah, mereka justru tenang-tenang saja," tutur Aras dalam tayangan Bincang Pagi di Metro TV, Jum'at (24/10/2014).
Justru yang resah, sambung Aras, yakni orang-orang yang dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi beberapa hari terakhir. Mereka harap-harap sekaligus cemas, apakah pemanggilannya ke Istana merupakan sinyal sebagai sosok pengganti calon menteri yang telah disusun Jokowi namun mendapat rapor merah KPK.
"Yang resah malah orang-orang yang dipanggil ini. Mereka memikirkan apakah namanya dipanggil dengan kapasitas untuk menjadi menteri atau hanya untuk konsultasi," ucapnya.
Selain itu, tentunya kalangan usaha pun ikut cemas. Mereka butuh kepastian terkait susunan kabinet yang akan diumumkan. "Mungkin saja, tapi saya tidak tahu persis. Pelaku usaha gundah, karena ini menyangkut kepentingan bisnis," kata dia.
Maka dari itu, Aras mengimbau agar presiden Jokowi bergerak cepat dan menjadwalkan kembali kapan pengumuman kabinet akan dilakukan agar tidak membuat pemerintahan kosong.
"Harus bergerak cepat untuk mengantisipasi jangan sampai pemerintahan menganggur. Seharusnya kan sudah bekerja," tukasnya.
medcom.id, Jakarta: Pakar politik Muhammad Aras menilai mundurnya jadwal pengumuman kabinet yang semestinya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (22/10/2014) tidak berarti apapun untuk masyarakat.
"Masyarakat tidak resah, mereka justru tenang-tenang saja," tutur Aras dalam tayangan Bincang Pagi di Metro TV, Jum'at (24/10/2014).
Justru yang resah, sambung Aras, yakni orang-orang yang dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi beberapa hari terakhir. Mereka harap-harap sekaligus cemas, apakah pemanggilannya ke Istana merupakan sinyal sebagai sosok pengganti calon menteri yang telah disusun Jokowi namun mendapat rapor merah KPK.
"Yang resah malah orang-orang yang dipanggil ini. Mereka memikirkan apakah namanya dipanggil dengan kapasitas untuk menjadi menteri atau hanya untuk konsultasi," ucapnya.
Selain itu, tentunya kalangan usaha pun ikut cemas. Mereka butuh kepastian terkait susunan kabinet yang akan diumumkan. "Mungkin saja, tapi saya tidak tahu persis. Pelaku usaha gundah, karena ini menyangkut kepentingan bisnis," kata dia.
Maka dari itu, Aras mengimbau agar presiden Jokowi bergerak cepat dan menjadwalkan kembali kapan pengumuman kabinet akan dilakukan agar tidak membuat pemerintahan kosong.
"Harus bergerak cepat untuk mengantisipasi jangan sampai pemerintahan menganggur. Seharusnya kan sudah bekerja," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)