Tersangka kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik Setya Novanto yang juga Ketua DPR RI. MI/Rommy Pudjianto.
Tersangka kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik Setya Novanto yang juga Ketua DPR RI. MI/Rommy Pudjianto.

Surat Mundur Setya Novanto Baru Sebatas Isu

Marcheilla Ariesta • 09 Desember 2017 21:56
Jakarta: Tersangka kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) Setya Novanto dikabarkan menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Ketua DPR. Namun, belum ada kader Partai Golkar yang bisa memastikan kabar itu.
 
Ketua bidang kesejahteraan masyarakat DPP Golkar Roem Kono mengaku mendengar kabar itu. Namun, Roem belum melihat secara langsung surat itu.
 
"Itu baru isu saja. Kita belum melihat ada suratnya, belum dikeluarkan. Baru isu saja," ujarnya, saat dihubungi Medcom.id, Sabtu 9 Desember 2017.

Meski baru sebatas isu, DPP Golkar sudah membahas kemungkinan pengunduran diri Setya Novanto. Hal ini akan dibawa ke dalam rapat pleno yang membahas agenda musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
 
Politikus Partai Golkar Zainudin Amali juga senada dengan Roem. Ketua Komisi II DPR itu mengaku, kabar mengenai surat pengunduran diri itu telah beredar.
 
"Tapi saya belum lihat suratnya," kata Zainudin saat dikonfirmasi terpisah.
 
Politikus Golkar Azis Syamsuddin pun disebut sebagai pengganti Novanto sebagai Ketua DPR. Namun, Azis juga mengaku belum mendegar kabar itu.
 
"Saya malah belum lihat (surat pengunduran diri dan penunjukan Azis sebagai Ketua DPR)," kata Azis singkat.
 
Sebelumnya, Setya Novanto diisukan akan mengundurkan diri pekan depan. Sejauh ini sudah ada 31 dari 34 DPD Partai Golkar tingkat provinsi yang mendesak munaslub diselenggarakan sebelum 15 Desember.
 
Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena meyakini hal itu dan menyampaikannya dalam sebuah diskusi di Jakarta, akhir pekan lalu. 
 
Menurut Melki, dasar pertimbangan keputusan mundurnya Novanto ialah desakan pihak internal Partai Golkar, anggota DPR, Mahkamah Kehormatan Dewan, dan masyarakat.
 
Novanto sendiri sempat menolak mundur atau diberhentikan dari posisi Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan