medcom.id, Maluku: Tugas dan permasalahan yang dihadapi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia semakin kompleks. Untuk itu, jajaran Kementerian Hukum harus sinergi, jangan ada lagi ego sektoral.
"Jika ada permasalahan atau hambatan dalam tugas fungsi, diskusikan, komunikasikan, dan senantiasa koordinasikan," begitu bunyi pesan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dibacakan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Maluku Priyadi saat upacara Hari Bhakti Imigrasi, Kamis (26/1/2017).
Imigrasi mempunyai tugas fungsi yang heterogen. Indonesia dalam perannya sebagai negara asal,
negara transit, maupun negara tujuan, saat ini dihadapkan pada berbagai isu keimigrasian yang merupakan tantangan bagi setiap negara di dunia.
"Kita tidak perlu takut dan gentar, dengan adanya kondisi ini, yang terpenting adalah lakukan penanganan secara komprehensif dengan mengedepankan prinsip profesional, akuntabel, sinergis, transparan, dan inovatif," ujar Yasonna.
Yasonna meminta setiap kebijakan yang diambil Imigrasi telah melalui proses komunikasi, koordinasi, diperkuat data yang akurat dan terukur. Lalu, dilaksanakan sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Dia mengatakan, peran strategis jajaran Imigrasi dalam menjaga kedaulatan negara membutuhkan upaya yang luar biasa dari jajaran Imigrasi. Maksimalkan sumber daya, manfaatkan sistem yang berbasis teknologi informasi, membuat inovasi dengan menciptakan kemudahan akses, perluas partisipasi pubklik, meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas dalam pelayanan dan penegakan hukum di bidang keimigrasian.
Menteri juga menekankan yang terpenting, "Jangan sekali-sekali melakukan pungutan liar dan penyalahgunaan narkoba," tegas Yasonna. (Antara)
medcom.id, Maluku: Tugas dan permasalahan yang dihadapi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia semakin kompleks. Untuk itu, jajaran Kementerian Hukum harus sinergi, jangan ada lagi ego sektoral.
"Jika ada permasalahan atau hambatan dalam tugas fungsi, diskusikan, komunikasikan, dan senantiasa koordinasikan," begitu bunyi pesan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dibacakan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Maluku Priyadi saat upacara Hari Bhakti Imigrasi, Kamis (26/1/2017).
Imigrasi mempunyai tugas fungsi yang heterogen. Indonesia dalam perannya sebagai negara asal,
negara transit, maupun negara tujuan, saat ini dihadapkan pada berbagai isu keimigrasian yang merupakan tantangan bagi setiap negara di dunia.
"Kita tidak perlu takut dan gentar, dengan adanya kondisi ini, yang terpenting adalah lakukan penanganan secara komprehensif dengan
mengedepankan prinsip profesional, akuntabel, sinergis, transparan, dan inovatif," ujar Yasonna.
Yasonna meminta setiap kebijakan yang diambil Imigrasi telah melalui proses komunikasi, koordinasi, diperkuat data yang akurat dan terukur. Lalu, dilaksanakan sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Dia mengatakan, peran strategis jajaran Imigrasi dalam menjaga kedaulatan negara membutuhkan upaya yang luar biasa dari jajaran Imigrasi. Maksimalkan sumber daya, manfaatkan sistem yang berbasis teknologi informasi, membuat inovasi dengan menciptakan kemudahan akses, perluas partisipasi pubklik, meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas dalam pelayanan dan penegakan hukum di bidang keimigrasian.
Menteri juga menekankan yang terpenting, "Jangan sekali-sekali melakukan pungutan liar dan penyalahgunaan narkoba," tegas Yasonna. (
Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)