Ilustrasi petani. Dok. MI/Ramdani
Ilustrasi petani. Dok. MI/Ramdani

Komitmen Ketua DPR Sejahterakan Petani Dinilai Relevan

Juven Martua Sitompul • 13 Januari 2022 22:02
Jakarta: Gagasan dan komitmen Ketua DPR Puan Maharani untuk menyejahterakan petani di Tanah Air disambut baik. Salah satu langkah konkret dari gagasan itu, yakni menbentuk petani milenial.
 
Puan dianggap cukup cerdas dan tepat menerjemahkan gagasan nasionalisme. Sebab, kesejahteraan petani diyakini bakal menjadikan Indonesia memiliki ketangguhan dan ketahanan pangan nasional yang baik.
 
“Fakta Indonesia sebagai negara agraris ditangkap Ibu Puan dengan sangat tepat. Yang beliau sampaikan di mana-mana kan soal ‘Petani Maju, Indonesia Sukses’ ya itu juga serentak menjadi implementasi gagasan nasionalisme dalam rangka ketahanan pangan nasional,” kata pengamat politik Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin dalam diskusi politik Indonesia Point bertajuk 'Puan Maharani dan Tantangan Nasionalisme Abad 21 di Gedung Joeang 45 Jakarta', Kamis, 13 Januari 2022.

Ujang mencontohkan salah satu gagasan Puan yang menyampaikan dengan tegas supaya Indonesia tidak impor buah atau kebutuhan pokok masyarakat, seperti bawang. Untuk mewujudkan itu, petani harus maju dan sukses. Gagasan ini dinilai tepat dan relevan. 
 
“Karena semangat yang beliau sampaikan adalah melawan impor dan kemandirian pangan di dalam negeri,” kata dia.
 
Baca: Petani Milenial Bantu Dongkrak Perekonomian
 
Menurut Ujang, salah satu tantangan Indonesia hari ini adalah kesejahteraan petani Indonesia. Di balik isu kesejahteraan petani, lanjut pengajar Universitas Al-Azhar tersebut, adalah persoalan kemandirian Indonesia pada bidang pangan di tengah gelombang impor yang tidak menguntungkan petani dalam negeri.
 
“Kebetulan saya berkesempatan berada di Jawa selama beberapa hari ini dan di mana-mana ada baliho Bu Puan soal gagasannya tentang petani tadi. Itu artinya beliau punya komitmen pada kesejahteraan petani apalagi isu impor pangan hari ini masih menjadi momok untuk petani kita,” kata dia.
 
Ujang juga menyebut komitmen Puan soal petani milenial merupakan gebrakan yang bisa menjawab isu-isu kesejahteraan anak muda Indonesia. Dari data jumlah petani di Indonesia kurang lebih mencapai 33 juta namun kurang lebih hanya 29 persen yang berusia di bawah 40 tahun.
 
Bukan hanya itu, angka pengangguran anak muda di Indonesia terbilang tinggi apalagi di tengah gelombang pandemi covid-19. Angka PHK kelompok pekerja anak muda terbilang banyak. 
 
"Artinya, beliau melihat ada kesempatan bagi anak muda untuk melihat peluang lain. Beliau mendorong agar anak muda harus siap menjadi petani yang sukses. Karena jika anak mudanya hebat maka bangsa ini akan jadi bangsa yang hebat juga,” tegas Ujang.
 
Dalam konteks kepemimpinan nasional, kata Ujang, sosok Puan memiliki keunggulan determinan di banding nama-nama lain.
Antara lain, figur Puan sebagai perempuan dan ketokohan Puan yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga tokoh pendiri bangsa yang punya rekam jejak kepemimpinan nasional.
 
“Dari sisi politisi perempuan yang sedang manggung, Ibu Puan adalah yang ideal. Dan juga sangat determinan. Sekarang tinggal keunggulan-keunggulan ini diperjuangkan agar bisa diterima masyarakat,” kata Ujang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan