medcom.id, Jakarta: Pemerintah menganggarkan Rp740 miliar untuk pembangunan dan renovasi Gedung DPR. Anggaran itu tercantum dalam RAPBN yang rencananya diketok pada rapat paripurna hari ini.
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mendukung penuh pembangunan Gedung DPR. Sebab, menurutnya, kondisi gedung yang ada saat ini sangat memprihatinkan.
"Kalau Gedung Nusantara I, saya sudah bilang, saya setuju. Itu memang benar, seperti kandang burung, lebih bagus kantor camat daripada kantor saya," kata Ruhut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Menurut Ruhut, renovasi Gedung DPR sangat perlu mengingat nilai historis yang tinggi. Di samping renovasi, perawatan juga mesti intens. "Kita rawatlah gedung ini. Ini kan peninggalan Bung Karno," tukas dia.
Ruhut mengaku tidak tahu anggaran pembangunan gedung tiba-tiba masuk dalam RAPBN. Itu, kata dia, sudah dibahas di tingkat Badan Anggaran. Namun ia mengingatkan agar tidak main-main dengan anggaran ini.
"Hati-hati, waspada, waspada. Mata KPK menyoroti kita semua," tandas dia.
Hingga berita ini diturunkan, Rapat Paripurna ke IX masa sidang I 2015/2016 ini masih di-skors. Saat rapat dimulai, sempat terjadi hujan interupsi dari sejumlah anggota DPR. Hal itu karena Pimpinan DPR kompak menggunakan masker yang akhirnya dilepas juga.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah menganggarkan Rp740 miliar untuk pembangunan dan renovasi Gedung DPR. Anggaran itu tercantum dalam RAPBN yang rencananya diketok pada rapat paripurna hari ini.
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mendukung penuh pembangunan Gedung DPR. Sebab, menurutnya, kondisi gedung yang ada saat ini sangat memprihatinkan.
"Kalau Gedung Nusantara I, saya sudah bilang, saya setuju. Itu memang benar, seperti kandang burung, lebih bagus kantor camat daripada kantor saya," kata Ruhut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Menurut Ruhut, renovasi Gedung DPR sangat perlu mengingat nilai historis yang tinggi. Di samping renovasi, perawatan juga mesti intens. "Kita rawatlah gedung ini. Ini kan peninggalan Bung Karno," tukas dia.
Ruhut mengaku tidak tahu anggaran pembangunan gedung tiba-tiba masuk dalam RAPBN. Itu, kata dia, sudah dibahas di tingkat Badan Anggaran. Namun ia mengingatkan agar tidak main-main dengan anggaran ini.
"Hati-hati, waspada, waspada. Mata KPK menyoroti kita semua," tandas dia.
Hingga berita ini diturunkan, Rapat Paripurna ke IX masa sidang I 2015/2016 ini masih di-skors. Saat rapat dimulai, sempat terjadi hujan interupsi dari sejumlah anggota DPR. Hal itu karena Pimpinan DPR kompak menggunakan masker yang akhirnya dilepas juga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)