Tubagus Hasanuddin-----MI/Rommy Pujianto
Tubagus Hasanuddin-----MI/Rommy Pujianto

Komisi I Minta Investigasi Kecelakaan Tucano Detail dan Terbuka

Anindya Legia Putri • 10 Februari 2016 20:35
medcom.id, Jakarta: Pesawat latih jenis Tucano milik TNI Angkatan Udara jatuh di Malang, Jawa Timur, pagi tadi. Insiden itu membuat Komisi I meminta TNI melakukan investigasi internal.
 
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menerangkan, investigasi mendetail diperlukan buat mengetahui penyebab pasti pesawat tersebut jatuh. Apalagi, insiden ini adalah yang kesekian.
 
"Dari beberapa pesawat umurnya berbeda, ada lama dan ada baru, dan harus diadakan investigasi secara mendetail. Kami akan mengundang pihak terkait dan mendiskusikan, ada apa (masalahnya)," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (10/2/2016).

Politikus PDI Perjuangan ini menyebut pesawat Tucano buatan Brasil ini berharga mahal. Investigasi penyebab kecelakaan, kata dia, harus dilakukan secara terbuka dan jujur. Terlebih, kata dia, pesawat tersebut sudah menjalani perawatan selama 300 jam.
 
"Pada teorinya, ketika selesai pemeliharaan harusnya pesawat dalam kondisi prima. Lalu kenapa malah jatuh menukik?" sebut Hasanuddin.
 
Komisi I Minta Investigasi Kecelakaan Tucano Detail dan Terbuka
Pesawat Super Tucano milik TNI AU (Ant.Fadlansyah)
 
TNI Angkatan Udara diketahui sedang melakukan identifikasi penyebab jatuhnya pesawat. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, penyebab kecelakaan baru bisa diketahui setelah tim mengidentifikasi bangkai pesawat.
 
Saat ini, tim identifikasi dipimpin Maskal Pertama Khairil Anwar sudah di lokasi jatuhnya pesawat di Jalan Laksda Adi Sucipto RT03/RW05, Kelurahan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.
 
Pagi tadi, pilot Mayor Ivy Safatillah menerbangkan pesawat Super Tucano untuk test flight. Pada ketinggian 25 ribu kaki ke 15 ribu kaki berjalan lancar. Namun, saat uji performance dari ketinggian 15 ribu kaki ke 8.000 kaki tidak melakukan kontak kembali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan