Suasana beberapa saat sebelum pembukaan Muktamar Islah PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (8/4/2016).MTVN/M. Rodhi Aulia
Suasana beberapa saat sebelum pembukaan Muktamar Islah PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (8/4/2016).MTVN/M. Rodhi Aulia

Lukman Diingatkan Lepas Jabatan Menag kalau Bertarung di Muktamar

M Rodhi Aulia • 08 April 2016 17:21
medcom.id, Jakarta: Sedikitnya ada sembilan nama yang bakal bertarung merebut kursi ketua umum PPP pada Muktamar ke-VIII. Peluang mereka sama kuat.
 
Lima dari sembilan nama itu adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ahmad Muqowam, Achmad Dimyati Natakusumah, Djan Faridz, dan Muhammad Arwani Thomafi.
 
Politikus PPP Arsul Sani tak berani berspekulasi siapa di antara kesembilan nama itu yang paling kuat. Tapi, dia akan memilih Lukman Hakim.

"Tapi, dia harus dirayu untuk melepas jabatan Menag," kata Arsul di arena utama Muktamar PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016).
 
Lukman Diingatkan Lepas Jabatan Menag kalau Bertarung di Muktamar
Peserta Muktamar Islah melakukan registrasi.MTVN/M. Rodhi Aulia
 
Muktamar dijadwalkan dihelat sampai 11 April. Kader PPP sepakat menyebut muktamar kali ini sebagai Muktamar Islah. Ada 1.235 pemegang hak suara berpartisipasi.
 
Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair senang dan beraharap muktamar benar-benar menghasilkan islah. "Ini muktamar ketiga (setelah ada dua muktamar di Jakarta dan Surabaya). Ketiga ini biasanya berkah," kata Maimun dan diamini kader.
 
Sebagian besar bekas pengurus Muktamar Surabaya hadir, begipula eks pengurus Muktamar Jakarta. Mereka di antaranya Indah Suryadharma Ali, Epiyardi Asda, dan Fernita Darwis.
 
Lukman Diingatkan Lepas Jabatan Menag kalau Bertarung di Muktamar
Pembukaan Muktamar Islah diguyur hujan deras.MTVN/M. Rodhi Aulia
 
Adalah Presiden Joko Widodo yang membuka Muktamar Islah. Presiden berpesan, kader PPP berhenti bertikai dan membuang energi untuk hal-hal yang tidak produktif.
 
"Ribut tidak produktif. Konflik dan gesekan tidak perlu," kata Jokowi. "Sehabis muktamar, saya berharap tidak ada lagi yang datang gantian. Jangan lagi ke Istana dua grup yang bedanya sejam, sejam. Tapi hadir kenalkan pengurus baru."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan