Ilustrasi konflik di Jalur Gaza/AFP
Ilustrasi konflik di Jalur Gaza/AFP

Akademisi Tak Yakin China Bisa Beri Sanksi Ekonomi kepada Israel

Siti Yona Hukmana • 18 Oktober 2023 20:32
Jakarta: Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Broto Wardoyo, memberikan tanggapan terkait dampak global perang Hamas dan Israel. Broto tidak yakin China bisa memberikan sanksi ekonomi terhadap Israel atas tindakan terhadap Palestina.
 
"Jadi kalau kita mencoba mendorong China untuk memainkan kartu ekonominya terhadap Israel saya sih tidak terlalu yakin karena basically (pada dasarnya), China juga membutuhkan Israel untuk beberapa teknologi tertentu," kata Broto dalam diskusi daring, Rabu, 18 Oktober 2023.
 
Broto memandang fokus utama Tiongkok di Timur Tengah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan diplomatik. Namun, kata dia, belum tentu Tiongkok bersedia menggunakan kartu-kartu seperti sanksi ekonomi dan seterusnya.
 
Baca: Kedubes Iran: Serangan Israel di Rumah Sakit Gaza Kejahatan Brutal

"Itu kemudian menjadi kontraproduktif dengan kepentingan China itu sendiri. Jadi, itu menurut saya ya kita juga harus realistis bahwa China punya tekanan atau alat untuk menekan iya, tapi mau atau tidak menggunakan, itu pertanyaan lain," ungkap akademisi itu.

Broto mengakui Tiongkok semakin kuat di Timur Tengah. Hal itu didorong karena Amerika Serikat tengah melakukan penghematan dan lebih fokus pada Asia Timur. Broto menyebut hal ini menjadi salah satu penyebab Amerika menarik pasukan di Irak dan Afganistan.
 
Meski begitu, kata Broto, kekuatan Tiongkok tidak bisa menjadi jaminan keamanan untuk negara Timur Tengah. Sebab, Tiongkok belum memberikan jaminan keamanan bagi negara-negara tersebut.
 
"Tapi, kita juga akan sulit untuk secara tegas mengatakan Amerika Serikat (menjadi jaminan keamanan), karena realitanya Amerika Serikat sudah mundur dari wilayah tersebut," ucapnya.
 
Broto menilai fase yang tadinya unipolar menjadi bipolar di Timur Tengah masih diperdebatkan di antara para akademisi. Belum ada tercapai kesepakatan dari berbagai akademisi, termasuk akademisi di Amerika Serikat.
 
"Beberapa kolega saya di Amerika memang mengatakan bahwa dia declining (menolak), mungkin iya tapi saya sih tidak mengatakan dia declining. Itu kan terjadi karena kalian berhemat saja kalian tidak mau untuk mengurusi Timur Tengah," tutur Broto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan