Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Dituding Ingin Mengudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Jangan Menekan Saya

Nur Azizah • 25 Februari 2021 19:31
Jakarta: Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tak mau terus menerus dilibatkan dalam konflik internal Partai Demokrat. Mantan Panglima TNI itu sempat dituding ingin 'mengudeta' kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat.
 
"Jadi, janganlah menekan-nekan saya. Saya diam. Saya ingin mengingatkan semuanya ya," kata Moeldoko di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Februari 2021.
 
Moeldoko menegaskan bakal mengambil tindakan bila tekanan terus berlangsung. Namun, dia tak menyebut secara jelas tindakan apa yang akan diambil.

"Saya ingin mengingatkan karena saya bisa sangat mungkin melakukan langkah-langkah yang saya yakini. Jadi saya berharap jangan menekan saya seperti tadi saya katakan," tegas dia.
 
Moeldoko mengaku tidak mengetahui akar masalah yang terjadi di internal Partai Demokrat. Terutama, isu yang menyebut dirinya akan mengambil merebut posisi AHY.
 
"Saya tidak tahu situasi itu, saya pesan seperti itu saja, karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini," ujar dia.
 
Baca: SBY Akhirnya Turun Gunung
 
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan akan turun tangan pada permasalahan Partai Demokrat. Pasalnya, posisi AHY di kepengurusan Partai Demokrat tengah digoyang.
 
Kudeta itu dituding dilakukan pihak eksternal, yaitu Moeldoko yang ingin menjadi ketua umum Partai Demokrat. Moeldoko diduga bekerja sama dengan eks dan segelintir kader yang menamakan diri Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat untuk menggelar kongres luar biasa (KLB).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan